Breaking News:

Terkini Daerah

Viral Kisah Slamet, Pendatang di Bantul yang Berhasil Lawan Diskriminasi Agama dan Aturan Dusun

Sempat ditolak untuk tinggal lantaran non-muslim, kisah Slamet viral setelah berhasil menghapus diskriminasi dan aturan dusun soal penolakan tersebut

Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Claudia Noventa
(KOMPAS.com/MARKUS YUWONO)
Kepala Dukuh Karet, Iswanto (Kaos Kuning), Slamet Jumiarto (Tengah), Dan Kapolres Bantul AKBP Sahat M Hasibuan (sragam Polisi) Setelah Mendengar Pencabutan Peraturan Dusun Yang Diskriminatif di Dusun Karet, Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Bantul, Selasa (2/4/2019) siang 

TRIBUNWOW.COM - Kisah Slamet Jumiarto (42) viral setelah berhasil melawan diskriminasi agama dan aturan dusun yang sudah sejak lama ditetapkan di Padukuhan Karet, Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul Yogyakarta.

Slamet yang merupakan warga pendatang di Bantul sempat mendapatkan penolakan lantaran memiliki keyakinan yang berbeda dengan warga sekitar rumah yang baru saja ditempatinya.

Dikutip dari Kompas.com, kisah viral tersebut bermula saat Slamet baru saja menempati kontarakan barunya di Dusun Karet, Jumat (29/3/2019) lalu.

Tak ada kecurigaan yang muncul dari Slamet sejak awal kepindahannya.

Hanya saja beberapa hari berselang, saat dirinya memberikan fotokopi KTP, kartu keluarga (KK) dan surat nikah kepada ketua RT, dirinya ditolak oleh warga lantaran merupakan seorang non-muslim.

Mendapatkan penolakan tersebut, Slamet langsung melaporkan pada kepala kampung.

Bukan mendapatkan penyelesaiaan, Slamet justru menemukan fakta bahwa penolakan dirinya didasari pada aturan dusun setempat yakni 03/Pokgiat/Krt/Plt/X/2015.

Dalam aturan tersebut dijelaskan bahwa pendatang non-muslim dilarang tinggal dan tidak akan mendapatkan izin untuk tinggal di Dusun Karet.

"Paginya saya ketemu ketua kampung, itu pun juga ditolak, kemudian saya ingin ketemu pak dukuh, cuma waktu kemarin belum tahu rumahnya, belum tahu namanya," ucap Slamet, Selasa (2/4/2019).

Lakukan Kampanye di Kandang Lawan, Lihat Massa Pendukung Jokowi Vs Prabowo

Berdasarkan penolakannya itu, Slamet kemudian mencurahkan penolakan yang dialaminya pada sekretaris gubernur Yogyakarta dan berharap mendapatkan solusi terbaik.

Curhatan Slamet tersebut bahkan tersebar di sejumlah masayarakat melalui sebuah pesan singkat.

Berawal dari curhatannya itu, usaha Slamet untuk melawan diskriminasi membuahkan hasil.

Dirinya diminta untuk datang ke Sekda Bantul untuk melakukan mediasi dengan warga setempat.

Awal hasil mediasi menjelaskan bahwa aturan dusun pelarangan non-muslim untuk tinggal di kampung tersebut benar adanya.

Dirinya lantas diberikan kesempatan untuk tinggal di kampung tersebut selama 6 bulan lamanya.

Namun hal tersebut bukan sebuah jalan keluar yang tepat bagi Slamet.

Halaman
123
Tags:
seksGrid.IDPopsugar
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved