Breaking News:

Terkini Daerah

Bukti Penting Dirusak Wahyu seusai Bunuh Pegawai UNM, Polisi Sebut Dibelah 700 Kali Tak Masalah

Padahal menurut Wahyu, dirinya dan korban tidak terlibat hubungan asmara atau memiliki rasa saling suka. Diakui oleh Wahyu, dirinya merasa terganggu

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Rekarinta Vintoko
DOK PRIBADI/ TribunGowa
Siti Zulaeha Djafar menjadi korban pembunuhan dosen UNM 

Korban ditemukan meninggal dalam keadaan tercekik dengan sabuk pengaman penumpang depan (seat belt) mobil milik suami korban.

Sedangkan seorang saksi yang ditemui Tribun mengungkapkan korban terakhir terlihat dengan sosok dosen yang bergelar doktor, yang diketahui adalah Wahyu tersebut.

Karyawati UNM Tewas Ditangan Dosen Bergelar Doktor, Begini Kronologi hingga Motif Pelaku

Wahyu atau pelaku kemudian diamankan saat melayat jasad korban di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Jumat (22/3/2019) pukul 14.05 WITA.

Saat melakukan penyelidikan mendalam, pelaku mengakui perbuatannya, bahwa ia telah membunuh korban.

Wahyu Jayadi dengan Siti Zulaeha Djafar.
Wahyu Jayadi dengan Siti Zulaeha Djafar. (DOK PRIBADI)

Pengakuan Pelaku

Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Lintas Terkini, Sabtu (23/3/2019), Wahyu yang telah tertangkap memberikan pengakuan bahwa dirinya dekat dengan keluarga korban.

Saking dekatnya, Wahyu yang telah berumahtangga ini mengenal ibu korban yang juga telah meninggal.

Ia juga diberikan wasiat untuk menjaga korban karena telah dianggap dekat.

"Saya ingat pesannya almarhumah mamanya (korban), 'Jagai anrimmu, jagai anrimmu' (jaga adikmu, jaga adikmu). Bahasa Bugisnya seperti itu. Taniako tau laing' (kamu bukan orang lain)," jelas Wahyu Jayadi.

Namun saat peristiwa pembunuhan tersebut, Wahyu mengaku emosi karena korban terlalu mencampuri urusan pribadinya.

Viral Video Pengakuan Wahyu Jayadi yang Bunuh Karyawati UNM: Rasa Memiliki Siti terhadap Saya Tinggi

Hal itulah yang membuat pelaku mengingkari wasiat ibu korban.

Padahal menurut Wahyu, dirinya dan korban tidak terlibat hubungan asmara atau memiliki rasa saling suka.

Diakui oleh Wahyu, dirinya merasa terganggu dengan sikap korban yang terlalu mencampuri urusan pribadinya.

Sikap ikut campur yang ditunjukkan oleh korban, diduga oleh pelaku lantaran Siti Zulaeha memiliki rasa memiliki yang tinggi terhadap korban.

"Ya rasa memilikinya tinggi menurut saya, karena selalu mencampuri urusan-urusan pribadi saya, saya pikir (korban) bukan apa-apanya saya dan juga bukan siapa-siapa gitu," jelas Wahyu Jayadi Sabtu (23/3/2019).

Halaman
1234
Tags:
Universitas Negeri Makassar (UNM)MakassarPembunuhanKasus Pembunuhan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved