Pilpres 2019
Said Didu Sindir Jokowi yang Sebut Pemilu Bukan Perang: Semoga Capres 01 Setuju dengan Pak Presiden
Mantan Staf Khusus Menteri ESDM, Said Didu memberikan kalimat sindiran pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebutkan pemilu bukan perang.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
TRIBUNWOW.COM - Mantan Staf Khusus Menteri ESDM, Said Didu memberikan kalimat sindiran pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Diberitakan TribunWow.com, hal tersebut tampak dalam unggahan Said Didu di akun Twitter @saididu, Sabtu (23/3/2019).
Sindiran Said Didu itu menanggapi pemberitaan Sekretariat Kabinet RI yang dibagikan di akun Twitter @setkabgoid.
• Proses Panjang Pembangunan MRT di Jakarta, Berawal dari Ide BJ Habibie hingga Eksekusi di Era Jokowi
"Presiden @jokowi menegaskan, pemilihan umum itu bukan perang," tulis akun Setkab, disertai dengan berita yang menunjukkan pernyataan Jokowi itu.
Menanggapi kicauan tersebut, Said Didu menyebutkan, dirinya setuju dengan pernyataan tersebut.
Ia lantas menyampaikan harapannya agar Capres 01 juga setuju dengan pernyataan presiden.
Menurut Said Didu, dengan demikian Jokowi nantinya akan meminta kepada Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko untuk berhenti berperang total.
"Saya setuju pendapat Capres01. Semoga beliau setuju juga dg Bpk Presiden @jokowi agar Bpk Presiden meminta Kepala KSP Pak @GeneralMoeldoko bhw berhentilah perang total sebagaimana instruksi beliau bbrp bulan lalu," tulis Said Didu.

• Elektabilitas Jokowi-Maruf Turun, TKN Nilai Undecided Voter Jadi Penyebabnya
Jokowi Tegaskan Pemilu Bukan Perang
Diberitakan Setkab.go.id, Presiden Jokowi menegaskan bahwa Pemilu bukan perang, tapi pesta demokrasi untuk memiliki pemimpin terbaik Indonesia.
“Karena itu pesta demokrasi, karena pesta demokrasi harus kita sambut dengan riang gembira,” kata Jokowi saat memberikan sambutan pada Tatap Muka dan Ramah Tamah dengan Tokoh dan Masyarakat se Bali, di Taman Werdhi Budaya Art Centre, Denpasar, Bali, Jumat (22/3/2019) malam.
Jokowi juga mengingatkan agar tidak ada pihak yang menakut-nakuti dan menebar ancaman-ancaman.
Jokowi menyebutkan, sebagai pesta demokrasi, maka seluruh pihak harus menyambut pesta demokrasi itu dengan cara beradab, beretika, bertata krama, dan juga berbudaya.
“Jangan justru menyemburkan hoaks, menyemburkan kabar bohong, menyemburkan kabar fitnah yang bisa memecah persatuan, persaudaraan, dan kerukunan kita,” ungkap Jokowi.
Jokowi menegaskan, sebagai bangsa besar, Indonesia harus bisa menatap ke depan dengan penuh optimisme.