Pemilu 2019
Jumlah WNI di Swiss yang Masuk DPT Meningkat, Pemilu 2019 Berjalan Lancar
Ketua Panitia Pemilu Luar Negeri (PPLN) Swiss, mengaku cukup kesulitan dengan pendataan calon pemilih.
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Sebuah amplop agak tebal tebal mendarat di Sierre, provinsi Wallis, Swiss Barat.
Budiono, penerimanya, membuka amplop itu dengan hati hati.
Setelah membaca secarik kertas petunjuk cara pencoblosan lewat pos, malam itu juga, laki laki pengemar rujak ini, langsung mencoblosnya.
Satu kertas suara untuk calon anggota DPR, satu suara lagi untuk calon presiden dan wakil presiden mendatang.
Keesokan harinya, Budiono tinggal mencemplungkannya ke kotak pos warna kuning di dekat apartemennya.
• Dikirim Melalui Pos, WNI di Polandia Mulai Mencoblos untuk Pemilu 2019
"Beres sudah, tinggal menunggu hasilnya,“ katanya.
Ringkas, gampang, dan cepat.
Di balik kemudahan yang dirasakan Budiono, ternyata terdapat pekerjaan luar biasa rumitnya.
Syah Illenez Aninda, Ketua Panitia Pemilu Luar Negeri (PPLN) Swiss, mengaku cukup kesulitan dengan pendataan calon pemilih.
"Bisa kerja sampai dini hari, bahkan pas hari libut juga harus kerja, rumitlah," katanya ketika dihubungi Kompas.com.
Akurasi jumlah calon pemilih di Swiss dan Liechtenstein terbilang buruk.
Pemilu lima tahun silam, dari 2.000-an jumlah WNI yang menetap di kedua negara itu, hanya 500-an yang terdaftar.
Tidak sampai 25 persen dari jumlah data warga Indonesia di Swiss.
• Cara Mencoblos Pemilu 2019 via Pos bagi Warga Indonesia di Luar Negeri
KBRI Bern sendiri, meski memiliki daftar resmi warga Indonesia yang menetap di Swiss, tidak bisa menjamin penuh keakuratan datanya.
Setiap kali ada kegiatan yang memerlukan surat menyurat, dari 2.000 amplop yang dikirim, lebih separuhnya balik ke KBRI Bern.