Kabar Tokoh
Sebut Jokowi Ngasal karena Sarankan Petani Sawit Tanam Durian, Rizal Ramli Tawarkan Solusi Pengganti
Ekonom senior Rizal Ramli tampak mengkritisi usulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait anjloknya harga sawit.
Penulis: Laila N
Editor: Rekarinta Vintoko
Sementara itu, terkait program B30 (campuran 30 persen minyak sawit dengan mandatori) yang disinggung Rizal Ramli dalam usulannya, pemerintah telah menggandeng sejumlah pihak untuk segera merampungkan program ini.
“Jadi kalau semua merasa ini harus cepat, ya memang harus cepat. Karena ini persoalan lama. Kita sudah studi sejak 2004, jadi ini memang bukan persoalan baru,” kata Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Rabu (30/1/2019), dikutip dari Kontan.
Menurut Luhut, penerapan ini bisa mengurangi impor dan menekan defisit neraca transaksi berjalan (CAD).
“Ini adalah suatu keputusan strategis. Presiden sedang berproses, sekarang itu kita akan mengurangi impor crude oil secara signifikan."
"Ini juga membuat kita tidak akan tergantung dengan negara manapun dan kemandirian kita sebagai bangsa akan semakin kuat,” sambung Luhut.
Diketahui, program B20 kini telah berjalan, namun program B30 belum optimal.
“Nanti kita masuk di 30 persen dari seluruh produksi sawit, sehingga nanti akan berdampak sangat luar biasa kepada harga sawit."
• Elektabilitas Jokowi-Maruf di Jateng Turun 13,8 Persen, Prabowo-Sandi Naik 7,9 Persen di Jakarta
"Jadi sawit itu akan kita jaga di harga US$ 800 hingga US$ 1.000 per ton dan itu akan berimplikasi positif kepada para petani sawit,” imbuh Luhut.
Sementara itu, beberapa waktu lalu Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan implementasi program Biodiesel B20 sudah mendekati 93% sejak pertama kali diluncurkan Oktober tahun lalu.
Diketahui, program biodiesel B20 merupakan program penggunaan bahan bakar solar dengan campuran 20% minyak nabati berupa minyak kelapa sawit.
(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)
TONTON JUGA VIDEO INI: