Terkini Internasional
Kisah Korban Penembakan Brenton Tarrant yang Suaranya Turut Terekam saat Live: Halo Saudaraku
Kisah pilu dialami Daoud Nabi (71) korban penembakan teroris Brenton Tarrant di Selandia Baru, Jumat (15/3/2019).
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Kisah pilu dialami Daoud Nabi (71) korban penembakan teroris Brenton Tarrant di Selandia Baru, Jumat (15/3/2019).
Kisah Daoud menjadi viral di media sosial karena hidupnya yang merupakan pengungsi dari Afganistan.
Selain itu, Daoud juga merupakan orang yang menyapa Brenton Tarrant saat pertama kali masuk ke masjid Al Noor.
Dengan ramah, Daoud memberikan sapaan "hello brother" (halo saudaraku) pada orang yang membunuhnya tersebut.
Suara Daoud juga terdengar melalui video live penembakan yang dilakukan oleh Brenton.
• PM Selandia Baru Sebut Pelaku Penembakan Masjid Tak Masuk Daftar Pengawasan dan Ada Lisensi Senjata
Dilansir oleh National Post, sapaan itu terdengar sesaat sebelum peluru bersarang ke tubuh Daoud.
Putra Daoud, Omar mengatakan ayahnya dibunuh di depan jamaah lainnya.
Ia menambahkan, Daoud dikenal sebagai pengungsi Afganistan yang turut membantu pengungsi lain masuk ke Selandia Baru.
"Dia membantu semua orang yang menjadi pengungsi," kata Omar.
Diketahui, Daoud berimigrasi dari Afganistan tahun 1980 untuk melarikan diri dari serangan Rusia.
Daoud berprofesi sebagai insinyur, sempat mendirikan masjid, dan memiliki 9 cucu.
Kisah Daoud juga menjadi perbincangan warganet di Indonesia.
• Youtuber PewDiePie Berang Namanya Disebut Brenton Tarrant saat Penembakan di Masjid Selandia Baru
Kisahnya yang turut diunggah oleh akun netizen Facebook @Fahd Pahdepie, mendapatkan 22 ribu kali bagikan dan 1,1 ribu kali komentar, Sabtu (16/3/2019).
"HELLO BROTHER.
Lelaki surga itu bernama Daoud Nabi. Usianya 71 tahun. Seorang imigran Afghanistan yang melarikan diri dari hari-hari mengerikan di negara asalnya untuk menemukan kedamaian di tanah indah itu, New Zealand.