Breaking News:

Terkini Internasional

PM Selandia Baru Sebut Pelaku Penembakan Masjid Tak Masuk Daftar Pengawasan dan Ada Lisensi Senjata

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern membongkar alasan mengapa pelaku penembakan jamaah masjid di Christchurch New Zealand.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Claudia Noventa
News.com.au
Brenton Tarrant pelaku penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019) 

TRIBUNWOW.COM - Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, menjelaskan alasan pelaku penembakapan jamaah masjid di Christchurch New Zealand, Brenton Tarrant, mudah melancarkan aksinya.

Jacinda Ardern menjelaskan, Brenton Tarrant dan dua tersangka pembantai jamaah dua masjid di Chisthurch tidak masuk daftar orang yang diawasi badan intelejen di Selandia Baru maupun Australia.

Meskipun, Brenton sebelumnya sudah mengungkapkan niatnya melakukan serangan terhadap komunitas Muslim di sebuah manifesto di dunia maya.

Dilansir oleh Kompas.com dari AFP, Sabtu (16/3/2019), individual tidak menarik perhatian komunitas Intelijen untuk menaruh kecurigaan adanya tindakan ekstrimisme.

Sehingga, pelaku penembakan itu dapat dengan mudah melancarkan aksinya.

Kecam Keras Aksi Penembakan di Masjid Selandia Baru, Hillary Clinton: Hentikan Kebencian Mematikan

"Mereka tidak ada di dalam daftar pengawasan di sini (Selandia Baru) atau di Australia," jelas Jacinda Ardern.

"Dakwaan pembunuhan individual tidak menarik perhatian komunitas intelijen atau polisi untuk kasus ekstremisme," tambahnya.

Jacinda Ardern lantas mengungkapkan, sebenarnya dia sudah memerintahkan kepada Badan Intelijen untuk melakukan investigasi di setiap aktivitas media sosial seseorang.

Brenton Tarrant pelaku penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019)
Brenton Tarrant pelaku penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019) (abc.net.au)

Makna di Balik Gambar Burung dalam Ucapan Belasungkawa Jokowi atas Penembakan di Selandia Baru

Namun, menurut keterangan Jacinda Ardern badan Intelijen terlambat merespon aktivitas-aktivitas mencurigakan di sosial media.

"Saya sudah meminta intelijen untuk bekerja melakukan penelitian aktivitas sejenis di media sosial atau lainnya yang seharusnya bisa segera direspon," jelas Jacinda Ardern

Selain itu, Brento Tarrant juga dengan mudah mendapat lisensi kepemilikan senjata "Kategori A" pada November 2017 lalu juga membuatnya semakin mudah melancarkan aksinya.

Brento Tarrant bahkan sudah memiliki lima pucuk senjata api.

Alasan Brenton Tarrant Lakukan Penembakan di Dua Masjid Selandia Baru

Lantas, Jacinda berjanji akan mengubah undang-undang kepemiliki senjata di New Zealand.

"Faktanya, bahwa orang ini mendapatkan lisensi kepemilikan dan membeli senjata maka saya yakin warga mencari perubahan dan saya berkomitmen untuk itu," ungkapnya

"Saya bisa katakan satu hal saat ini, undang-undang kepemilikan senjata negeri ini akan berubah," tegas Jacinda Ardern.

Halaman
12
Tags:
Selandia BaruMasjidPM Selandia BaruJacinda ArdernTerorisme
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved