Terkini Internasional
Kecam Keras Aksi Penembakan di Masjid Selandia Baru, Hillary Clinton: Hentikan Kebencian Mematikan
Aksi brutal penembakan umat muslim di Selandia Baru mendapat kecaman keras dari Hillary Clinton.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Aksi brutal penembakan umat muslim di Masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru, pada Jumat (15/3/2019), menuai kecaman dari dunia.
Satu diantara kecaman itu disampaikan oleh Hillary Clinton melalui Twitter miliknya, @HillaryClinton, Jumat (15/3/2019).
Hillary Clinton menyatakan kesedihannya untuk Selandia Baru dan komunitas muslim global.
Ia juga mengajak untuk berjuang keras belawan segala bentuk rasisme.
• Jadi Korban Teror Penembakan di Selandia Baru, Seniman Padang Masih Kritis Terkena Banyak Peluru
Menurut Hillary Clonton, aksi teror harus di kutuk oleh pemimpin dari mana pun.
Dirinya menegaskan bahwa teror kebencian harus segera dihentikan.
"My heart breaks for New Zealand & the global Muslim community.
We must continue to fight the perpetuation and normalization of Islamophobia and racism in all its forms.
White supremacist terrorists must be condemned by leaders everywhere. Their murderous hatred must be stopped,"
• Kata Para Tokoh terkait Penembakan di Masjid Al Noor Selandia Baru, Ada yang Sebut Mirip Neo Nazi
"(Hati saya sedih untuk Selandia Baru dan komunitas muslim global.
Kita harus terus berjuang melanggengkan dan normalisasi Islamophobia dan segala bentuk rasisme.
Teroris supremasi kulit putih harus dikutuk oleh para pemimpin di mana pun.
Kebencian mematikan harus dihentikan)," tulis Hillary Clinton.

Hillary Clinton kecam keras aksi brutal penembakan umat muslim di Masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019). (Twitter/@HillaryClinton)
Dikutip dari Kompas.com, pada Jumat (15/3/2019), penembakan itu dilakukan oleh Brenton Tarrant, yang sudah merencanakannya jauh-jauh hari.
"Aku memulai rencana serangan ini sejak dua tahun terakhir. Kemudian menetapkan lokasi di Christchurch dalam tiga bulan terakhir," katanya melalui manifesto 'The Great Replacement' dilaporkan Independent.ie.
Dalam manifesto itu, Tarrant mengaku sebagai anti-imigran, dan menyebut para korbannya sebagai 'sekelompok penjajah'.
Aksi ini mengakibatkan 49 orang tewas, dan puluhan lainnya luka-luka.
Terdapat 6 WNI yang berada di dalam masjid saat penembakan berlangsung.
(TribunWow.com/Atri Wahyu/Lailatun Niqmah)