Terkini Internasional
4 Fakta Siti Aisyah, Terdakwa Kasus Pembunuhan Kim Jong Nam, Alasan Dibebaskan hingga Sosoknya
Siti Aisyah terdakwa kasus pembunuhan saudara tiri petinggi Korea Utara Kim Jong Un, yaitu Kim Jong Nam dinyatakan bebas.
Penulis: AmirulNisa
Editor: Rekarinta Vintoko
Diberitakan Wartakotalive,com, Senin (11/3/2019) ada tiga alasan pembebasan Siti Aisyah.
Pertama, Siti Aisyah yakin bahwa ia hanya melakukan reality show sehingga tidak ada niat untuk membunuh.
• Masih Ingat Siti Aisyah, Penyiram Cairan ke Kim Jong-nam? Begini Nasib Hukumannya
Kedua, Siti Aisyah yakin bahwa dirinya dimanfaatkan pihak Korea Utara untuk secara tidak langsung membunuh Kim Jong Nam.
Siti Aisyah juga tidak mendapat keuntungan apa pun atas tidakan pembunuhan yang ia lakukan.
Ketiga alasan tersebut menguatkan pihak Jaksa Agung untuk mencabut tuntutan dan memohon kepada pengadilan untuk membebaskan Siti Aisyah.
"Akhirnya Jaksa Agung Tommy Thomas mengirimkan surat dan memohon kepada pengadilan, membalas surat kami dan memohon juga kepada pengadilan pada persidangan kali ini mencabut dakwaan. Kita ucapkan syukur atas kerja sama yang sangat baik dengan pemerintah Malaysia. Hari ini adik kita bisa akan bertemu dengan keluarganya kembali, kembali ke tanah air," jelas Yasonna, Senin (11/3/2019).
3. Sosok Siti Aisyah
Siti Aisyah adalah Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Banten yang merantau untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga.
• Siti Aisyah, WNI Terdakwa Pembunuh Kim Jong Nam Dibebaskan, Berikut Fakta-faktanya
Diberitakan Tribunnews.com, Senin (11/3/2019), Siti Aisyah tinggal di Kampung Rancasumur, Desa Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, Serang, Banten.
Menurut pengakuan warga Halimah Tursadiah (23) yang juga teman semasa kecil Siti Aisyah mengatakan bahwa di kampungnya posisi perempuan memang tersisih.
Banyak perempuan di kampung tersebut putus sekolah saat Sekolah Dasar (SD) dan menunggu untuk menikah.
Hanya satu orang saja yang berani mengadu nasib ke luar negeri yaitu Siti Aisyah.
Halimah mengaku bangga dengan keputusan temannya untuk mengadu nasib ke ibu kota hingga ke negara tetangga.
"Soalnya kan dia itu habis tamat SD ya putus sekolah," ujar Halimah.
"Biasanya kalau perempuan di sini sudah putus sekolah, ya tinggal tunggu dikawinkan saja," tambah Halimah.