Pilpres 2019
Anggap Pemborosan, Prabowo Janji akan Kurangi Anggaran ke Luar Negeri jika Terpilih Jadi Presiden
Calon Presiden Prabowo Subianto bertekad untuk mengelola keuangan negara dengan baik bila terpilih sebagai Presiden pada Pemilu 17 April mendatang.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Calon Presiden Prabowo Subianto bertekad untuk mengelola keuangan negara dengan baik bila terpilih sebagai Presiden pada Pemilu 17 April mendatang.
Satu di antaranya dengan mengurangi pemborosan anggaran untuk biaya kunjungan kerja ke luar negeri.
"Kita harus kurangi pemborosan saya sudah umumkan di mana-mana InsyaAllah kalau saya dapat mandat dari rakyat, maaf saya akan kurangi anggaran-anggaran untuk jalan-jalan, keluar negeri akan saya kurangi," kata Prabowo dalam acara dialog bersama Komunitas Kesehatan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis, (28/2/2019).
• Sejumlah Kerabat Sandiaga Uno di Gorontalo Deklarasi Dukung Jokowi-Maruf Amin
Mantan Panglima Kostrad itu mengaku sudah menerapkan budaya hemat kepada para kader atau politikus dari Partai Gerindra.
Ia melarang anggota DPR atau DPRD dari Gerindra kunker keluar negeri.
"Satu saat ini saya cerita saya bikin peraturan di Gerindra anggota legislatif Gerindra tidak boleh ke luar negeri harus ke kabupaten harus ke kecamatan dan desa-desa," katanya.
Prabowo tidak menampik bahwa aturan tersebut sulit diterapkan.
Ia menceritakan pengalamannya saat didatangi dua anggota DPRD fraksi Gerindra.
• Prabowo hingga Amien Rais Masuk dalam Dakwaan Kasusnya, Ratna Sarumpaet: Saya Merasa Ini Politik
Kedatangan mereka menurut Prabowo untuk meminta dispensasi studi banding ke luar negeri.
Alasan kedua orang itu belum pernah ke luar negeri.
"Pemimpin Indonesia kadang-kadang terlalu kasihan, sudah dikasih kebijakan tapi bagaimana kasihan juga, jadi saya bilang (tanya) begini, ini sudah keputusan DPRD seluruhnya? Ya sudah. Saya kasih jarang-jarang saya kasih dispensasi," katanya.
Prabowo mengatakan untuk menghemat anggaran maka para pejabat harus mengubah gaya hidup konsumtif.
Perjalanan ke luar negeri tersebut menurut Prabowo bisa menelan biaya sampai Rp 20 triliun. (Tribunnews.com/Taufik Ismail)