Terkini Daerah
Jarak Tambang ke Rumah Sakit Habiskan Waktu 4 Jam, Ini Kesaksian Korban Longsor Tambang Emas Bakan
Dua orang korban selamat dalam musibah longsor yang terjadi di penambangan emas Bakan mengungkapkan kesaksiannya.
Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Lailatun Niqmah
"Saya terus berdoa kalau memang belum di sini ajal saya maka tolak akang pa kita," sebutnya.
• Pemprov Angkat Bicara soal Longsor di Tambang Emas Ilegal Bakan, Soroti Masalah Penertiban
Saat itu, ia terjebak di titik tambang dengan ukuran sekitar tiga kali tiga meter.
Deni bersama 3 orang lainnya, yang dua di antaranya adalah penambang dari daerah lain.
"Awalnya kami masuk lima orang, tiga sudah tidak tahu di mana. Ada dua penambang lain yang membantu kami keluar," jelasnya.

Longsor tersebut menyebabkan kaki kirinya terjepit batu serta mayat.
Hal itu membuatnya merasa kesakitan.
Kemudian, ia mencoba mengeluarkan kaki kirinya dari jepitan tersebut.
"Awalnya saya dorong mayat, kemudian batu saya ketuk perlahan-lahan hingga menjadi tiga bagian. Saat itu bebatuan kecil terus berjatuhan. Tangan kiri saya gunakan menangkis batu kecil. Namun tetap saja ada beberapa yang lolos dan kena kening saya," ujar Deni menjelaskan.
Setelah berusaha keras, akhirnya kaki kirinya mampu terhindar dari batu serta mayat.
Usaha tersebut membuahkan hasil setelah satu jam kemudian.
"Saya kemudian berusaha merangkak keluar perlahan. Saat itu terdengar banyak suara minta tolong. Tapi apa daya kami juga berusaha menyelamatkan diri," ungkapnya.
• 5 Fakta Longsor Tambang Emas, Puluhan Tertimbun, Kisah Korban Selamat Terjepit Mayat, Video Evakuasi
Deni mengatakan bahwa dirinya merasa bersyukur lantaran dapat selamat dari musibah longsor itu.
Lelaki itu menerangkan bahwa dirinya keluar dari tambang sekitar pukul 21.00 WITA lalu tiba di RS pukul 01.00 WITA.
Ia menghabiskan waktu 4 jam untuk perjalanan menuju rumah sakit lantaran lokasi tambang yang cukup jauh.
"Di luar sudah banyak orang, saya diselamatkan, dievakuasi, dan dibawa ke rumah sakit," tukasnya.