Breaking News:

Terkini Daerah

Balita Tewas Dianiaya Kekasih Ibunya, Begini Reaksi Siti saat Pertama Kali Lihat Kondisi Anaknya

Ketua RT tempat kediaman M Rizki, balita berusia belum genap 3 bulan yang tewas di tangan kekasih ibunya mengungkapkan kesaksiannya.

Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
Kompas.com/ERICSSEN
Ilustrasi penganiayaan bayi 

TRIBUNWOW.COM -  M Rizki, balita berusia belum genap 3 bulan tewas di tangan kekasih ibunya, Andre Riva Kastini alias Tupon (21).

Lisman Siregar, Ketua RT 03 RW II Perumahan Flamboyan, Medan, tempat kediaman M Rizki, mengungkapkan kesaksiannya.

Menurut Lisman, Siti Margareta (24), ibu korban menangis histeris saat awal tiba di rumah sakit setelah mendengar kabar mengenai anak sulungnya.

Siti bahkan sempat melampiaskan amarahnya kepada Andre, kekasihnya.

Ia tampak tak terima dan sangat terpukul mendengar bahwa Rizki sudah tak bernyawa.

"Ibunya teriak histeris. Dia sempat berteriak gak nerima sambil gigit tangan si Andre. Wajar lah, namanya perempuan, pasti jiwa keibuannya keluar," kata Lisman, dikutip TribunWow.com dari Tribun Batam, Sabtu (23/2/2019).

Pria Diduga Curi Helm Tewas Dianiaya di Unimed, Istri Ungkap Kondisi Suami saat Pertama Ditemukan

Lisman mengungkapkan bahwa Andre memang kerap kali terlihat di indekos yang ditempati Siti.

Namun ia tak ingin ambil pusing dengan masalah pribadi warganya itu.

Menurutnya, ia hanya ingin fokus untuk membantu Rizki terlebih dahulu pada saat itu.

"Masalah dia kok gak lapor ke saya karena bawa cowok, itu urusan lain. Karena emang baru-baru ini intensitas itu ya. Saya gak mau curiga dulu. Toh perihal kemanusiaan, saya fokus dulu ke si Rizki (korban)," ungkapnya.

Aksi Penganiayaan terhadap Wartawan Terjadi di Acara Malam Munajat 212, AJI dan PWJ Angkat Bicara

Ia juga menerangkan bahwa saat ini Siti tengah berstatus janda lantaran ditinggal suaminya yang sudah meninggal dunia.

"Suaminya kalo gak salah sudah meninggal," ujar Lisman.

Berdasarkan keterangan Lisman, dirinya memutuskan untuk memberikan bantuan kepada Rizki saat itu lantaran alasan kemanusiaan.

Ia tak bisa membayangkan bila suatu saat kejadian semacam itu terjadi pada keluarganya, namun tak ada satupun yang membantu.

"Segalanya kita balikin ke diri kita. Coba itu terjadi di saya, kan sedih jika tidak ada yang mau membantu," jelasnya.

Polisi Tangkap 4 Terduga Pelaku Penganiayaan yang Menewaskan 2 Orang di Unimed

Lebih lanjut, ia merasa tak peduli bila dirinya hanya mampu membantu Rizki dengan menggunakan sepeda motor miliknya.

"Walaupun gak ada mobil, cuma sepeda motor sederhana, yang penting sampai ke rumah sakit," tutur Lisman.

Bahkan, ia juga menerangkan bahwa dirinya sempat meminjami Andre handphone miliknya agar dapat memberi kabar kepada Siti.

"Dia kan kerja serabutan, jadi saya pinjamkan handphone untuk hubungi Siti."

"Saya merasa kalo saya yang jadi orangtua si Rizki, pasti juga perlu disegerakan untuk kabar yang ada. Kan ibu Riski kerja di hotel. Jadi agak lama tibanya," pungkasnya.

Polisi Tangkap 4 Terduga Pelaku Penganiayaan yang Menewaskan 2 Orang di Unimed

Kronologi Kejadian

Terkait kronologi kejadian, Lisman menuturkan bahwa awal mulanya ia mengetahui kejadian yang menewaskan bocah berusia kurang dari 3 tahun itu saat tengah berada di kediamannya.

Ia tak menduga bahwa Andre menganiaya Rizki hingga tewas.

Awalnya, ia pikir Rizki hanya tengah sakit saja dan perlu dibawa ke rumah sakit.

"Saya gak tahu kronologi awalnya. Tapi ketika itu, saya sedang rapat bersama lurah mengenai PNPM Mandiri yang ada di lingkungan kami."

"Berhubung adzan, jadi istirahat dan dilanjutkan selepas sholat, kira kira jam 4. Nah ketika pulang ke rumah, saya melihat seorang wanita menggendong Rizki (korban) yang sedang dalam keadaan kritis."

"Tanpa pikir panjang, saya ambil motor segera membawa Riski ke rumah sakit terdekat," tuturnya menjelaskan.

Anaknya Tewas Dianiaya karena Diduga Curi Helm di Unimed, Ayah Stefan Sebut Tak Bisa Tidur Dua Hari

Saat membawa tubuh Rizki ke rumah sakit, Andre juga turut serta menemaninya.

Andre bahkan terlihat terburu-buru membawa Rizki ke rumah sakit untuk segera diselamatkan.

"Dia sempat marah-marah ke saya. Dia bilang cari rumah sakit terdekat."

"Saya jelaskan, RS Santa Elisabeth lah paling dekat. Nggak mungkin ke RS Harapan Bunda atau RSBK. Makin jauh kan, tapi sambil mengendarai motor, saya suruh dia (pelaku) untuk mengelus punggung Rizki. Siapa tahu ada respon," tukasnya.

Viral Video Dua Pemuda Tewas Dianiaya Massa karena Diduga Curi Helm di Unimed, Warga Hanya Menonton

Pelaku merupakan kekasih ibu korban

Tewasnya Rizki tersebut terjadi saat sang ibu tengah pergi bekerja.

Margaret yang saat itu pergi bekerja kemudian menitipkan putranya kepada sang kekasih, Andre.

Sementara satu anak lainnya yang masih berusia satu tahun dititipkan kepada pengasuhnya.

Andre ditetapkan sebagai tersangka dan ditangkap oleh petugas berwajib setelah timbul sejumlah kecurigaan terkait kondisi jenazah balita itu yang tampak tidak wajar.

Setelah pihak kepolisian melakukan sejumlah pemeriksaan, maka hasil yang didapatkan benar bahwa Rizki telah mengalami sejumlah tindak kekerasan sebelum meninggal dunia.

Suaminya Viral Dianiaya Massa karena Diduga Curi Helm, Akun Facebook Istri Ramai Ucapan Duka

Dan kekerasan tersebut didapat dari aksi pacar ibunya, Andre.

Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Lubuk Baja, Kompol Yunita Stefani saat ditemui, pada Jumat (22/2/2019).

Andre ditangkap saat hendak menyusul Rizki ke rumah sakit.

"Awalnya kita curiga dan mengamankan pelaku. Dari hasil pemeriksaan ternyata benar kalau dia adalah pelakunya," kata Yunita.

Motif Andre menghabisi nyawa anak kekasihnya tersebut lantaran tak tahan dengan tangisan korban yang tak kunjung berhenti.

Andre yang geram mendengar suara tangisan terus menerus kemudian melakukan tindak kekerasan dengan harapan agar tangisan bocah tersebut dapat berhenti.

"Karena nangis terus, makanya dipukul dan anak itu meninggal," ungkapnya.

Viral Video Penganiayaan Diduga Pelaku Pencuri Helm di Unimed, Begini Kronologinya

Sementara itu menurut keterangan Andre, ia dan kekasihnya telah tinggal bersama atau kumpul kebo sejak lima bulan yang lalu.

Terkait tewasnya anak kekasihnya itu, Andre mengaku pada awalnya merasa kesal lantaran Rizki saat itu tak berhenti menangis dan banyak berulah.

Karena kesal, kemudian Andre melayangkan pukulan kepada balita itu.

Andre Riva Kartini ditangkap polisi setelah diduga menganiaya anak pacarnya hingga tewas.
Andre Riva Kartini ditangkap polisi setelah diduga menganiaya anak pacarnya hingga tewas. (TRIBUNBATAM/EKO SETIAWAN)

Pukulan itu ia arahkan tepat pada bagian punggung Rizki.

Tak seperti yang dia inginkan, justru setelah dipukul Rizki malah menangis semakin kencang.

Itulah yang membuat Andre semakin kesal dan amarahnya memuncak dan terus menganiayanya hingga Rizki tak bergerak.

Tak menaruh curiga, Andre memindahkan tubuh korban ke atas tempat tidur.

Enggan Dimintai Tolong Urus Bayinya yang Baru Lahir, Pria di Kudus Aniaya dan Bunuh Istri

Namun setelah beberapa menit berjalan, balita tersebut tak terlihat melakukan gerakan.

Sebelumnya, tangisan yang dihasilkan Rizki karena perlakuan Andre itu terdengar hingga telinga Ketua RT setempat yang lokasi rumahnya tak jauh dari lokasi kejadian.

Mendengar tangisan itu, Ketua RT segera menghampiri lokasi kejadian.

Saat sampai, ia sudah melihat korban tak sadarkan diri dan dalam kondisi sudah sekarat.

Namun saat itu Rizki masih tampak menghembuskan nafasnya.

Kemudian Ketua RT berinisiatif untuk membawa balita yang tengah sekarat itu ke Rumah Sakit (RS) Elisabeth Lubuk Baja.

Nahas, belum sampai ke tujuan, nyawa Rizki sudah tak tertolong.

Fakta dan Kronologi Kasus Penganiayaan yang Menyeret Sekda Papua: Bukti Pemukulan & Permintaan Maaf

Ternyata, sebelum korban dianiaya hingga meninggal, pelaku memang sering melakukan kekerasan terhadap bocah yang belum genap berusia tiga tahun itu.

Hal itu diungkap Andre saat ditemui di Polsek Lubu Baja.

"Memang saya juga pernah pukul dia sebelumnya kalau dia rewel," ungkap Andre.

Berdasarkan keterangan yang diungkap Kanit Reskrim Polsek Lubuk Baja, Iptu Awal Syakban Harahap, hingga saat ini jasad korban tengah dilakukan proses autopsi di RS Bhayangkara.

"Hari ini rencana mayat Rizki akan diotopsi oleh pihak dokter RS Bhayangkara Polda Kepri. Nanti jika sudah keluar hasilnya akan kita kasih tahu," sebut Awal menerangkan.

Pihaknya juga tengah mengembangkan penyelidikan dengan menggali keterangan pelaku lebih dalam.

"Dia sudah mengaku kalau dia yang menganiaya anak itu," jelasnya.

Lihat video selengkapnya di sini:

(TribunWow.co/Laila Zakiyya)

Sumber: Tribun Batam
Tags:
BalitaKasus PenganiayaanMedan
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved