Mahfud MD Sebut Isu Ahok Jadi Satu di Antara Alasannya Berkeliling Daerah Berikan Diskusi Kebangsaan

TRIBUNWOW.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD memberikan pernyataan terkait alasannya berkeliling daerah dalam rangka Suluh Kebangsaan.

Satu di antaranya karena isu seputar Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.

Hal ini diungkapkan oleh Mahfud MD saat menjadi narasumber teleconference di acara Sapa Indonesia Pagi, Jumat (22/2/2019).

Mulanya, pembawa acara Bayu Sutiyono menanyakan alasan Mahfud MD bersafari kebangsaan.

Mahfud lalu memberikan jawaban ada 4 alasan dirinya mau melakukan diskusi kebangsaan bersama tokoh-tokoh lain.

"Pak Mahfud kemarin bapak mengatakan di Jogja di Safari Kebangsaan Bapak di mana-mana, bahwa ke mana-mana bertemu dengan masyarakat, ada upaya membuat kredibilitas KPU, Pemilu, kemudian jadi turun begitu?," tanya Bayu.

• Andi Arief Sebut Mahfud MD Sebar Hoaks Lebih Parah dari Ratna Sarumpaet: Dosa Bapak Menumpuk

Mahfud mengatakan ada 4 level di masyarakat yang membuatnya turun langsung memberikan penyuluhan.

Yang pertama soal adanya gerakan kriminal yang membuat situasi menjadi kacau.

Ia mencontohkan seperti adanya petasan yang terjadi saat debat calon presiden (capres) berlangsung, Minggu (17/2/2019) lalu.

"Level yang kedua ini tidak jelas-jelas menggagalkan KPU tapi arahnya ke sana," kata Mahfud.

"Sudah jelas salah masih terus diproduksi dan diulang-ulang, misalnya isu tentang pergantian Ma'ruf Amin oleh Ahok di tengah jalan, itu jelas tidak mungkin secara hukum, tapi masih tetap beredar itu di masyarakat."

"Lalu isu surat suara, itu kan jelas-jelas membuat kredibilitas KPU bertebaran," tambah Mahfud.

Sementara level ketiga soal banyaknya pihak yang menyalahkan KPU dalam urusan pemilu.

Dan level keempat soal adanya adu domba soal pemilu.

• Sebut Ada Permainan Politik Tingkat Tinggi, Mahfud MD Sebut Alasan Ahok Tak Bisa Gantikan Maruf Amin

"Analisa Pak Mahfud dari apa yang terjadi, kenapa Pak Mahfud merasa harus mengungkapkan seperti ini?," tanya Bayu lagi.

Mahfud lalu memberikan jawaban alasannya bersafari lainnya, yakni karena kesalahan masyarakat soal pemilu yang merupakan pesta demokrasi, namun malah saling adu domba.

"Gini, pemilu ini kita setuju dan tidak pernah menolak yang dikatakan Pak Harto yakni soal pesta demokrasi, pesta itu biasanya nyaman, orang boleh memilih sendiri menu yang ada di meja kemudian bersalaman lalu berjanji kita bertemu di pesta berikutnya," kata Mahfud.

"Nah sekarang ini banyak teror-teror, mengkafir-kafirkan orang, menganggap orang lain yang beda politik musuh, lalu saya berbicara ke masyarakat, ayolah bangsa ini bangsa besar."

Kekhawatiran lainnya adalah soal banyaknya berita hoaks yang dipercaya oleh masyarakat.

Seperti calon wakil presiden (cawapres) Ma'ruf Amin jika terpilih menjadi wapres akan digantikan oleh Ahok.

Serta adanya isu surat suara yang tercoblos.

• Mahfud MD Komentari soal Golongan Mahfud dalam Gunakan Hak Pilih Jelang Pilpres 2019

Lihat videonya:

Sebelumnya, pernyataan Mahfud MD soal ada pihak yang sengaja mengacaukan tatanan demokrasi nasional menjadi perbincangan.

Dilansir oleh Tribun Jogja, satu diantaranya adalah pihak-pihak yang memproduksi berita  hoaks.

Mahfud MD memaparkan, hoaks menjadi instrumen yang digunakan untuk membuat masyarakat tidak percaya pada Pemilu.

"Tujuannya mengacau. Misalnya ada yang bilang bahwa KPU didikte dan menjadi alat dari kelompok politik tertentu, buktinya apa? KPU menurut saya kan independen, bukan alat politik," terang Mahfud, seusai Dialog Kebangsaan dengan tema "Merawat Patriotisme, Progresifitas, dan Kemajuan Bangsa" di Stasiun Tugu, Yogyakarta, Selasa (19/2/2019) malam.

Menurut Mahfud MD, tindakan seperti itu sengaja dipelihara dan diorganisir untuk memproduksi kekacauan meski sudah diklarifikasi.

Akibatnya, hoaks seperti itu berpotensi untuk dipercaya masyarakat.

• Ditanya soal Ahok Bakal Gantikan Maruf Amin, Begini Tanggapan Mahfud MD

"Itu sudah dijelaskan tapi masih terus dikembangkan, artinya ada produsennya, ada yang sengaja menciptakan untuk membuat keresahan masyarakat sehingga membuat Pemilu tidak kredibel. Itu yang saya katakan harus dilawan," ujar Mahfud MD.

(TribunWow.com/Tiffany Marantika/Ananda)