Terkini Internasional
9 Tempat 'Paling Kontroversial' di Dunia, Ada Rumah Kelahiran Hitler
Berikut adalah deretan tempat yang disebut-sebut paling kontroversial di dunia, mulai dari makam hingga museum.
Editor: Lailatun Niqmah
Meskipun demikian penduduk setempat mengatakan jenazah Saddam telah dibawa ke tempat yang tidak disebutkan sebelum kedatangan ISIS pada tahun 2014.
5. Valley of the Fallen - Spain
Ketika Valley of the Fallen atau Lembah Pahlawan yang Gugur diresmikan pada 1 April 1959, setelah dibangun selama hampir 20 tahun, tempat itu dinyatakan diktator Spanyol, Fransisco Franco, sebagai "penebusan dosa dan rekonsiliasi nasional" karena Perang Saudara Spanyol (1936-39).
Tetapi tempat di luar kota Madrid tersebut tertimpa kontroversi pada 1975 ketika dijadikan makam Franco.
Sejak saat itu makam itu menjadi tempat tujuan pendukung pemimpin fasis, meskipun undang-undang saat ini melarang pawai pendukung Franco.
Selama bertahun-tahun pemerintah Spanyol berusaha mencari jalan keluar terkait dengan jenazah Franco. Parlemen setuju menggali jenazahnya dari Valley of the Fallen September lalu, tetapi langkah itu tetap memecah belah masyarakat.
6. Makam Pablo Escobar - Itagui, Kolombia
Steve Simmons kemungkinan hanyalah salah satu turis yang tertarik dengan dongeng terkait dengan Pablo Escobar, yang dipandang bos narkoba paling terkenal sepanjang masa.
Tetapi laki-laki asal Wales ini menghadapi masalah dengan pemerintah Kolombia ketika terekam di kamera sedang menghirup kokain di makam Escobar, di kota Itagui, dekat Medellin - Escobar ditembak mati polisi pada tahun 1993.
Simmons dilarang masuk Kolombia selama lima tahun, sehingga dia tidak bisa bertemu pacar dan dua anak perempuannya. Dia juga menerima sejumlah ancaman pembunuhan.
Escobar dipandang bertanggung jawab di belakang kematian sekitar 5.000 orang, tetapi tetap saja ada kelompok yang mendukungnya. Dan hal ini semakin meningkat setelah kehidupannya difilmkan lewat serial di Netflix, Narcos.
Beberapa pemandu wisata di Medellin menawarkan tur Escobar.
7. Pertanian Eugene Terreblanche - Ventersdorf, Afrika Selatan
Ketika rezim apartheid Afrika Selatan hancur pada pertengahan 1990-an, petani kulit putih Eugene Terreblanche menjadi salah satu tokoh utama yang menentang diakhirinya segregasi di negara itu.
Meskipun demikian pendiri partai kulit putih AWB itu menjadi tidak begitu penting setelah dipenggal mati mantan pegawainya pada 2010. Kejahatan tersebut terjadi di peternakan Terreblanche, Villana, di luar kota Ventersdorp.