Kabar Tokoh
Rocky Gerung Sebut Ada Jurnalis Senior yang Larang Tonton ILC, Ini Reaksi Karni Ilyas
Rocky Gerung mengatakan ada seorang jurnalis senior yang memberikan larangan untuk menonton Indonesia Lawyers Club.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik Rocky Gerung mengatakan ada larangan untuk menonton program acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang tayang di tv One.
Larangan itu menurut Rocky dilontarkan oleh seorang jurnalis senior yang tak disebutkan namanya oleh Rocky.
Hal tersebut diungkapkan Rocky Gerung saat menjadi bintang tamu di acara ulang tahun tv One yang ke-11, pada Kamis (14/2/2019).
Mulanya, Rocky yang diminta untuk memberikan pidato sesuai dengan tema yakni, 'Beda Itu Indah'.
Dirinya mengungkapkan memiliki catatan untuk ILC, di mana dalam acara tersebut, Rocky memang sering menjadi narasumber untuk berdiskusi dan berdebat.
• Diskusi Publiknya Tuai Kritikan, Akhmad Sahal: Kenapa Enggak Nyinyirin Diskusi Rocky Gerung?
• Sudjiwo Tedjo buat Polling Poster yang Pantas Dinyinyirin, Rocky Gerung di Dalamnya, Siapa Menang?

"Saya mau kasih catatan, di dalam diskusi kemarin ada seorang jurnalis senior yang bahkan sangat senior, di dalam pemaparannya meminta supaya jangan menonton ILC itu," ujar Rocky Gerung.
Dosen Universitas Indonesia ini merasa aneh dengan pernyataan tersebut.
Karena menurutnya ILC merupakan tempat untuk berdiskusi.
Sementara mendengar bahwa acaranya dilarang untuk tak ditonton, pembawa acara ILC, Karni Ilyas yang duduk di bangku penonton melihat Rocky hanya tersenyum.
Karni Ilyas tampak tersenyum lebar saat acaranya mendapatkan larangan untuk tak ditonton.
Rocky lalu melanjutkan alasannya untuk tidak mematuhi jurnalis senior itu.
Menurutnya, ILC merupakan forum bertukar logika.
• Singgung Pemerintahan Jokowi dan SBY, Rocky Gerung: Enggak Usah Baper kalau Dibongkar
• Rocky Gerung: Kalau Tak Ada Pers yang Bebas, Maka Kita Hidup dalam Pembodohan

"Itu agak ajaib bahwa jurnalis menganjurkan agar supaya jangan menonton forum akal sehat, sebetulnya saya merasa bahwa ILC itu bukan lagi lawyers club, tapi logician club itu," kata Rocky yang disambut tertawaan dari para hadirin.
"Apa namanya, Indonesia Logician Club, Club Logika Indonesia, karena memang kita ingin supaya logika itu jadi satu-satunya tata bahasa dalam hari-hari ini."
Rocky lalu bercerita bahwa sejak dulu forum diskusi dan berdebat sudah terjadi, yakni di pasar.
"Dulu juga begitu, orang berdebat di pasar kira-kira abad ke-5 sebelum masehi, demokrasi itu adanya di pasar, tempat orang berdebat," tambahnya.
Lihat video selengkapnya:
Sementara itu, Rocky Gerung juga sempat diprotes untuk tidak tampil di ILC pada Juli 2018 silam.
Hal itu diungkapkan ileh Ketua Umum Forum Komunikasi Masyarakat Jakarta, Harianto.
Menurut Harianto, Rocky Gerung merupakan narasumber yang kontroversial sehingga bisa memecah belah bangsa.
"Saya meminta managemen TV One tidak memanggil lagi Rocky Gerung sebagai narsum. Sudahi perpecahan ini karena di awali oleh stetmen Rocky yang sangat provokatif," ujar Harianto yang dikutip dari Tribunnews, (7/8/2018) lalu.
• Dampak Ahmad Dhani Dipenjara, Santunan untuk Keluarga Korban Kecelakaan Dul Jaelani Tersendat
• Mahfud MD Sebut Puisi Fadli Zon Tak Bisa Dibawa ke Ranah Hukum: Kampanyekan saja Tak Pantas Dipilih
Harianto menilai pernyataan berbau kritik terhadap pemerintahan Jokowi-JK yang kerap disampaikan oleh Pengamat Rocky Gerung dinilai sangat berbahaya. Ini bisa terus memicu permusuhan di tengah-tengah masyarakat.
"Sebagai orang akademisi sudah sepantasnya apa yang keluar dari Rocky harusnya berbuat sejuk, jangan memancing kondisi perpecahan," ungkap mantan Kasatpol PP DKI itu.
Rocky kata Harianto harus menahan diri, jangan terus mengumbar kebenciaan kepada pemerintah saat ini. Harusnya, sebagai akademisi dia bisa mengeluarkan kritik yang membangun. Bukan kritik yang sangat berbahaya.
"Kasihlah kritik yang menyejukan. Karena saya yakin jika kritik disampaikan dalam etika yang baik pemerintah akan mengakomodirnya. Bukan etika pemecah belah," ujarnya.
Harianto menilai pemerintah saat ini sudah berusaha maksimal untuk membangun Indonesia. Persoalan ada kekurangan itu semua dialami oleh pemerintahan sebelum-sebelumnya.
"Stop dan hentikan komentar pemecah belah. Marilah bangun persatuan dan kesatuan bangsa. Jaga bangsa ini dari perpecahan," tandasnya.
Lanjutnya, Forum Komunikasi Masyarakat Jakarta dalam waktu dekat akan melakukan aksi ke TV One sebagai bentuk protes terhadap narasumber Rocky Gerung di Indonesia Lawyers Club (ILC).
Sedangkan Karni Ilyas juga sempat mengaku mendapatkan tekanan saat mengundang Rocky Gerung.
• Protes Presiden ILC saat Nusron Wahid Sebut Karni Ilyas seolah Benarkan bahwa Hukum Tajam Sebelah
• Sindir Pelapor Rocky Gerung, Haris Azhar: Saya Khawatir Bung Jack Ini akan Melaporkan Maruf Amin
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut tampak dari unggahan akun YouTube ILC pada Selasa (7/8/2018) silam.

Karni Ilyas mengaku dirinya kerap mendapat pernyataan apakah sebagai pemandu acara mendapat intervensi dari beberapa pihak, termasuk pemerintah mengenai acaranya.
Karni Ilyas menyebut jika dirinya paling banyak mendapat intervensi dari masyarakat untuk mengundang Rocky Gerung.
Menurutnya, sebagian meminta Rocky Gerung hadir di acaranya.
Tetapi ada banyak pula yang menekan dirinya agar tidak mengundang Rocky Gerung dalam acaranya.
"Sering saya ditanya, apakah sebagai Pemred atau sebagai host ILC apa banyak yang intervensi, apakah pemerintah mengintervensi, atau pemilik mengintervensi? Jawaban saya tidak," ujar Karni Ilyas.
"Intervensi yang terbanyak justru datang dari masyarakat.Hampir ratusan tiap pekan saya menerima Twitter yang meminta agar Rocky Gerung wajib dihadirkan."
• Rocky Gerung: Kalau Tak Ada Pers yang Bebas, Maka Kita Hidup dalam Pembodohan
• Ditanya Jack Boyd soal Sila Pertama Pancasila, Jawaban Rocky Gerung Disambut Riuh Penonton ILC

"Tidak ada Rocky Gerung tidak ada party, no Rocky Gerung no Party. Tapi ratusan pula yang menekan saya agar Rocky Gerung jangan diundang."
"Artinya tekanan itu dari mana-mana. Karena itu saya selalu mengatakan, bahwa saya itu ibarat orang yang berdiri di perempatan jalan. Kalau saya tidak ditabrak dari depan, saya akan ditabrak dari belakang."
"Kalau tidak ditabrak dari kiri, saya akan ditabrak dari kanan, kata Margaret Tahcher, Perdana Menteri Inggris," ungkap Karni Ilyas.
(TribunWow.com/Tiffany Marantika)