Kabar Tokoh
Sayangkan Sikap Fadli Zon yang Tak Mau Minta Maaf terkait Puisinya, PPP: Kalau Sekeras Batu Ya Susah
Wasekjen PPP Achmad Baidowi tanggapi Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang tidak mau meminta maaf terkait puisinya yang berjudul 'Doa yang Ditukar'.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
Misbahul menuturkan jika Fadli Zon tak meminta maaf, maka pihaknya akan menempuh jalur hukum.
"Sebagai santri, kami akan menerima permintaan maaf Fadli Zon jika dilakukan secara ikhlas, tertulis, dan terbuka. Jika tidak kami akan menempuh jalur hukum," jelas Misbahul sepeti dikutip dari Tribunnews.com, Minggu (10/2/2019).
Terkait hal itu, Misbahul menilai, seorang tokoh politik harusnya dapat menjadi teladan publik.
Sebab, ia beranggapan bahwa tak baik tokoh politik sampai menghina seseorang seperti kepada ulama.
"Tokoh politik sebagai publik figur seharusnya menjadi teladan. Mereka hendaknya menunjukkan perilaku bermoral khususnya di ruang publik. Bukan justru sebaliknya, menunjukkan kebencian," tutur Misbahul.
"Sebagai Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon harusnya sadar bahwa ia mewakili wajah rakyat Indonesia. Tidak layak bagi seorang pejabat publik menghina. Apalagi jika ditujukan kepada ulama sepuh yang dihormati semua kalangan seperti Mbah Moen," tegasnya.
Menanggapi itu, Fadli Zon menyatakan bahwa dirinya tidak akan meminta maaf soal puisi 'Doa yang Ditukar'.
Menurut Fadli Zon, tak ada yang salah dengan puisi yang dibuatnya itu.
"Ya untuk apa saya melakukan sesuatu yang tidak saya lakukan," tutur Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, seperti dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, Senin (11/2/2019).
• Bagikan Fotonya Bersama Mbah Moen, Fadli Zon: Saya Selalu Hormat pada Beliau
Ia juga meminta kepada sejumlah pihak untuk tak mempolitisir puisi yang dibuatnya lalu mengaitkannya dengan Mbah Moen.
Sebab bagi Fadli Zon, Mbah Moen merupakan ulama yang baik.
"Jadi jangan dipolitisir, jangan digoreng maupun dipelintir, enggak ada sama sekali," jelas Fadli Zon.
"Saya mengenal beliau adalah ulama yang baik, ulama yang humble, ulama yang Arif," sambungnya.
Lebih lanjut, Fadli Zon menegaskan bahwa puisi tersebut hanya bagian ekspresi perasaannya dan tak berkaitan dengan Mbah Moen.
"Saya kira saya udah jelaskan beberapa kali bahwa puisi itu ekspresi dan nggak ada hubungannya dengan mbah Maimoen."ungkap Fadli.
"Saya kira bagi mereka yang memahami itu, di situ jelas, sangat jelas, bahkan dalam puisi itu disebutkan kaum penguasa, Mbah Maimoen kan bukan penguasa," tandasnya.
(TribunWow.com)