Kabar Tokoh
Rocky Gerung: Kalau Tak Ada Pers yang Bebas, Maka Kita Hidup dalam Pembodohan
Rocky Gerung menyatakan mestinya ada kritik terhadap pers, sebab jika tak ada pers yang bebas maka kini masyarakat hidup dalam pembodohan.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
"Nah tugas pemerintah itu seharusnya mencerdaskan kehidupan bangsa, itu perintah konstitusi pertama," tegasnya.

• Singgung Ahmad Dahlan, Rocky Gerung: Apa Jadinya Akal Sehat Bangsa Ini Tanpa Muhammadiyah
Masih dalam kesempatan yang sama, sebelumnya Rocky Gerung turut memberikan kritiknya terhadap pemerintah saat ini soal keadilan.
Rocky Gerung menyatakan bahwa berpolitik berarti mempersoalkan keadilan.
Kemudian ia menyinggung soal mencari keadilan melalui statistik yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Menurutnya, jika statistik telah dipublikasikan oleh pemerintah, maka akademisi pengamat berhak untuk membongkarnya.
"Dari awal politik itu memang mempersoalkan keadilan, enggak ada urusan kita berpolitik selain menghasilkan demi keadilan," kata Rocky Gerung.
"Nah sekarang dimana kita mencari keadilan itu, di dalam statistik yang dipamerkan pemerintah? Oke boleh pamerkan."
"Konsekuensinya, begitu statistik diucapkan di publik maka akademisi pengamat berhak untuk membongkar isi dari isi statistik itu."
"Jadi enggak usah baper pemerintah itu kalau yang dipamerkan dan dibongkar," sambungnya.
• Sosoknya Dibongkar oleh Chatib Basri, Rocky Gerung Hanya Meretweet
Terkait hal itu, Rocky Gerung lantas mengatakan bahwa pemerintah juga tak boleh memberikan klaimnya.
Sebab menurutnya yang boleh mengklaim setelah statistik itu dipublikasikan adalah akademisi pengamat.
"Demikian juga pemerintah itu enggak boleh klaim, yang boleh klaim mengevaluasi itu adalah akademisi pengamat."
"Masa pemerintah mengevaluasi dirinya sendiri, kan ngaco," tuturnya.
Lantas Rocky Gerung beranggapan semestinya Jokowi tak mengevaluasi dirinya sendiri.
"Kata Pak Jokowi 'saya tidak punya beban dengan masa lalu', bagaimana dia mengevaluasi dirinya sendiri?"