Pilpres 2019
Deretan Psywar Jokowi Vs Prabowo Jelang Debat Kedua Pilpres 2019
Dua kandidat calon presiden, nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) dan nomor urut 02 Prabowo Subianto saling serang, jelang debat Pilpres 2019 kedua.
Penulis: Laila N
Editor: Mohamad Yoenus
Ia menegaskan utang seperti penyakit dengan stadium yang lumayan parah.
"Ibarat penyakit ini stadium lumayan parah. Utang menumpuk terus," tambah Prabowo.
Jawaban Jokowi
Tak terima mentertinya dituding sebagai pencetak Utang, Jokowi langsung memberikan pembelaan.
Jokowi menilai Prabowo tak paham soal ekonomi makro, sehingga menyebut Menkeu Sri Mulyani sebagai pencetak utang.
"Kalau ada kita yang menyampaikan itu (sebut Sri Mulyani menteri pencetak utang), ya mungkin belum ngerti masalah ekonomi makro," ujar Jokowi di GOR Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/2/2019), dikutip dari Warta Kota.
Jokowi pun menyebut Sri Mulyani sebagai putri kebanggaan Indonesia.
"Juga menteri terbaik di dunia. Semuanya orang menghargai kok, semua orang hormat kepada Bu Sri Mulyani," sambung Jokowi.
4. Belum Jadi Pemimpin Sudah Pesimis - Jokowi
Jokowi sempat membuat sindiran yang ramai dibicarakan, di mana ia mengkritik Prabowo yang dianggap terlalu pesimis.
Hal itu diungkapkan Jokowi saat kampanye di Kota Semarang, Minggu (3/2/2019).
Dalam kesempatan ini, Jokowi menyindir pidato viral Prabowo soal 'Indonesia Bubar 2030'.
"Belum jadi pemimpin kok sudah pesimis. Harusnya bangsa yang besar ini dibangun dengan rasa optimisme yang tinggi," ungkap Jokowi.
"Sehingga tantangan-tantangan ke depan bisa dihadapi bersama. Kalau mau bubar dan punah sendiri saja. Tidak usah mengajak rakyat," sambung Jokowi.
• Debat soal Anggaran Bocor, TKN Jokowi: Lagu Lama dari yang Mau Menjadi Presiden tapi Tak Pernah Jadi
Jawaban Prabowo
Menanggapi sindiran Jokowi, Prabowo jelas membantah dirinya pesimis soal masa depan Indonesia.
"Dibilang saya pesimis. Tidak. Justru saya optimis saya mau maju sebagai calon Presiden RI. Kalau saya pesimis ngapain saya maju, bikin capek saja," ucap Prabowo saat menghadiri ulang tahun ke-20 Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di Sports Mall, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (6/2/2019), dikutip dari Kompas.com.
Tak hanya itu, dalam kesempatan ini, Prabowo juga menanggapi sindiran Jokowi soal tak paham ekonomi makro.
"Ada yang mengatakan Prabowo tidak mengerti ekonomi makro. Prabowo bisa baca angka dan angka-angkanya, semua tidak baik untuk bangsa kita sekarang," ujar Prabowo.
5. Selang Transfusi Darah dan Ratna Sarumpaet - Jokowi
Jokowi sempat melontarkan sindiran kepada Prabowo terkait pernyataan selang transfusi darah dan hoaks Ratna Sarumpaet.
"Saya tahu arah kebohongan yang dilakukan ke mana. Ingin menganggap kami ini melakukan kriminalisasi. Untung saja, beliau (Ratna) berani mengakui kesalahannya," kata Jokowi, dikutip dari Tribunnews, Minggu (3/2/2019).
Jokowi lantas menyindir soal kasus hokas 7 kontainer surat suara tercoblos.
"Saat kami jawab dan diselidiki. Ternyata salah. Mereka yang buat berita hoaks, diam. Ada lagi bilang kalau selang darah di RSCM dipakai sampai 40 kali."
"Setelah dikonfirmasi, mereka diam lagi. Dikira masyarakat ini bodoh mau dibohong-bohongi seperti itu," sambung Jokowi.
Kata Prabowo
Terkait hoaks Ratna Sarumpaet, Prabowo mengatakan bahwa pihaknya jadi korban kebohongan Ratna.
Sementara terkait selang cuci darah yang dipakai 40 pasien di RSCM pada 2015, Prabowo mengaku mendapat laporan.
"Saya dapat laporan di RSCM ada alat pencuci ginjal yang seharusnya alat itu punya saluran-saluran dari plastik dari karet dan dari alat-alat tertentu yang hanya boleh dipakai satu orang satu kali," ujar Prabowo Subianto, dikutip dari Tribunnews, Kamis (3/1/2019).
"Jadi orang yang sakit ginjal dia harus hidup dari pencucian darah. Tapi kalau dia ke RSCM alatnya dipakai 40 orang dia dapatnya bisa macam-macam," sambungnya.
Debat Pilpres II
Diketahui, debat kedua nanti akan membahas soal energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam (SDA), dan lingkungan hidup.
Berikut Jadwal Debat II Pilpres 2019:
Waktu: 17 Februari 2019
Lokasi: Hotel Fairmont, Senayan
Lembaga penyiaran: RCTI, GTV, MNC TV dan INews TV.
Tema: Energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, lingkungan hidup
Peserta: Calon presiden. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)