Pilpres 2019
Andi Wijayanto Analogikan Isu 'Propaganda Rusia' dengan Strategi Makelar Jual Beli Rumah
Andi Wijayanto, menanggapi tudingan pihak Joko Widodo yang mengatakan BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggunakan Propaganda Rusia.
Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Bobby Wiratama
"Kata-kata yang digunakan Pak Jokowi adalah tim sukses. Pak Jokowi tidak menyebut nama resmi dari timnya. Pak Jokowi tidak menyebut BPN, nama resminya kan BPN. Pak Jokowi tidak menyebut nama BPN, loh. Ya berarti siapa saja yang berusaha," jelas Andi.
Wakil BPN Prabowo-Sandiaga, Ariza Patria kemudian menyela ucapan Andi itu.
"Timsus untuk kepala desa, mungkin," kata Riza.
• Fadli Zon Tulis Permintaan Maaf soal Propaganda Rusia: Sehubungan dengan Pernyataan Presiden Kami
Melanjutkan ucapan sebelumnya, Andi menegaskan kembali bahwa pihak capres 01 tak pernah menuding pihak BPN Prabowo-Sandi menggunakan propaganda Rusia itu.
"Bisa jadi. Pak Jokowi tidak menyebut BPN. Jadi secara legal formal, tidak ada tuduhan ke BPN. Tapi ada tim yang memang secara sistematis tidak bisa dipungkiri faktanya yang memainkan dari Januari sampai Januari selama tiga tahun 161 ribu twit hanya untuk PKI, 150 twit perhari," terangnya.
Di lain pihak, Riza mengungkapkan bahwa secara jelas pihak capres 01 menunjuk pada tim BPN Prabowo-Sandiaga, walaupun nyatanya pada saat itu, Jokowi hanya menyebut kata tim sukses tanpa menyebut nama suatu pihak.
"Ya nenek-nenek ompong juga tahu yang dimaksud tim sukses itu tentu adalah tim daripada Prabowo-Sandi. Sekalipun secara tekstual tidak disebut tim sukses Prabowo-Sandi. Kan kita tidak usah bermain dengan kata-katalah. Kita paham siapa yang dituju, siapa yang dimaksud. Ya terbuka saja. Kita enggak keberatan," kata Riza.
• Sindir Jokowi soal Propaganda Rusia, Rachland Nashidik: Presiden tapi Tak Mengerti Adab Diplomatik
Riza kemudian menjelaskan bahwa hal yang dilakukan oleh Jokowi tersebut termasuk dalam sebuah bentuk kesalahan.
"Ya ini politiklah, kita menggunakan segala cara. Cuma yang kami sayangkan, kalau keluar dari Mas Budiman, mohon maaf, dari saya, katakanlah, kita ini politisi. Bisa dimaklumi, kira-kira begitulah, kalau kita salah-salah, masih muda. Tapi kalau Presiden salah, apalagi menuduh,itu suatu yang," ucap Riza belum usai.
"Salah maksudnya gimana? Kan Pak Presiden salah dalam konteksnya gimana?," kata Rosi memotong.
"Ya kan jelas, tim sukses yang dimaksud kan tidak mungkin tim suksesnya sendiri. Tim sukses orang lain kan tidak mungkin tim sukses kepala desa. Ini kan sedang Pilpres. Suasana juga di depan relawan dan sebagainya," jelas Riza.

• Ferdinand Hutahaean Sebut Jokowi Tukang Gosip terkait Polemik Propaganda Rusia
Belum selesai Riza berbicara, Rosi kemudian memotong ucapannya kembali.
"Iya tapi kan maksudnya, Presiden jangan sampai salah. Dimana pernyataan Presiden yang salah?," tanya Rosi.
Mendengar pertanyaan Rosi, Riza mengungkapkan bahwa tidak sepatutnya sosok yang berperan penting bagi sebuah negara melakukan kesalahan.
"Loh, di manapun Presiden tidak boleh salah. Sebaiknya kan begitu. Menteri boleh salah di koreksi, tapi kalau Presiden dikoreksi Menkopolkam kan enggak baik," tutur Riza menanggapi.
• Ibaratkan Istilah Propaganda Rusia seperti Bika Ambon, Begini Penjelasan Jusuf Kalla