Pilpres 2019
Tak Mau Tanggapi 'Propaganda Rusia' yang Disebut Jokowi, Sandiaga Beberkan Jenis Propaganda Kubunya
Tak mau membuat panas atas propaganda Rusia yang di sebut Jokowi, Sandiaga Uno membeberkan tehnik propaganda apa yang dipakai kubunya.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Lailatun Niqmah
Jokowi sebut Propaganda Rusia
Dikutip dari Kompas.com, Senin (4/2/2019), saat bertemu sedulur kayu dan mebel di Solo, Jokowi menyebut ada tim sukses yang memakai propaganda Rusia (konsultan asing), Minggu (3/2/2019).
"Yang dipakai konsultan asing. Enggak mikir ini memecah belah rakyat atau tidak, enggak mikir mengganggu ketenangan rakyat atau tidak, ini membuat rakyat khawatir atau tidak. Membuat rakyat takut, enggak peduli," kata Jokowi.
Meski tak menyebut konsultan jenis apa yang digunakan oleh pihak yang disindirnya, Jokowi juga menyinggung mengenai propaganda Rusia.
"Seperti yang saya sampaikan, teori propaganda Rusia seperti itu. Semburkan dusta sebanyak-banyaknya, semburkan kebohongan sebanyak-banyaknya, semburkan hoaks sebanyak-banyaknya sehingga rakyat menjadi ragu. Memang teorinya seperti itu," kata Jokowi.
• Dahnil Anzar Sebut Jokowi-Maruf Bakal Ditawari Posisi Ini jika Prabowo Terpilih di Pilpres 2019
Jokowi pun mencontohkan perihal hoaks yang belakangan ini sempat berkembang di tengah masyarakat.
Yaitu soal tujuh kontainer surat suara tercoblos, hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet, yang saat itu masih bergabung dalam Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi.
Jokowi juga sempat menyinggung soal dirinya yang selama ini disebut sebagai antek asing. Namun, pada kenyataannya, kubu Prabowo-Sandi-lah yang menggunakan konsultan asing dalam menghadapi Pilpres 2019.
"Konsultannya konsultan asing. Terus yang antek asing siapa? Jangan sampai kita disuguhi kebohongan yang terus-menerus. Rakyat kita sudah pintar, baik yang di kota atau di desa," kata dia.
Tanggapan Kedubes Rusia
Dikutip dari akun Twitter resmi Kedutaan Besar Rusia di Indonesia, @RsEmbJakarta, Kebubes Rusia di Indonesia angkat bicara atas polemik 'propaganda Rusia' yang sedang ramai diperbincangkan, Senin (4/2/2019).
Kedutaan Besar Rusia menegaskan bahwa pihaknya tidak ikut campur urusan pemilu di Indonesia.
Mereka menganggap istilah propaganda sama sekali tidak berdasarkan pada realitas.
"Berkaitan dengan beberapa publikasi di media massa tentang seakan-akan penggunaan “propaganda Rusia” oleh kekuatan-kekuatan politik tertentu di Indonesia, kami ingin menyampaikan sebagai berikut.
Sebagaimana diketahui istilah “propaganda Rusia” direkayasa pada tahun 2016 di Amerika Serikat dalam rangka kampanye pemilu presiden. Istilah ini sama sekali tidak berdasarkan pada realitas," tulis Kedutaan Besar Rusia.