Pilpres 2019
Tak Mau Tanggapi 'Propaganda Rusia' yang Disebut Jokowi, Sandiaga Beberkan Jenis Propaganda Kubunya
Tak mau membuat panas atas propaganda Rusia yang di sebut Jokowi, Sandiaga Uno membeberkan tehnik propaganda apa yang dipakai kubunya.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno memberikan tanggapan perihal capres 01 Joko Widodo (Jokowi) mengatakan ada pihak yang menggunakan propaganda Rusia.
Sebelumnya, Jokowi saat bertemu sedulur kayu dan mebel di Solo, mengatakan kubu 02 memakai konsultan asing dalam Pilpres 2019 dan menyebutnya sebagai propaganda Rusia, dikutip dari Kompas.com, Senin (4/2/2019).
Sandiaga yang menuturkan tidak mau menanggapi pernyataan Jokowi mengenai propaganda Rusia, dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (5/2/2019).
Sandiaga mengaku tidak perlu menanggapi hal tersebut demi terciptanya Pilpres 2019 yang sejuk dan damai.
“Memangnya itu sudah dialamatkan ke kami? Jika iya kami pastikan bahwa itu tak betul, saya tak mau sahut menyahut dengan pak presiden, kami tak mau menanggapi hal tersebut agar suasana pilpres damai dan sejuk seperti yang kita inginkan,” ungkap Sandiaga ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (4/2/2019) malam.
• Hidayat Nur Wahid Sebut Dirinya Korban Hoaks: Nggak Ada yang Larang Jokowi Bawa Cucu Main Bombom Car
Meski demikian, Sandiaga justru mengenalkan propaganda yang dipakai kubunya.
Dirinya menegaskan kubu 02 menerapkan strategi propaganda hadir untuk masyarakat terutama di bidang perekonomian.
“Propaganda kami adalah ingin menciptakan lapangan pekerjaan, menstabilkan harga-harga, dan bersama-sama rakyat yang merasakan tekanan ekonomi, yang ditinggalkan pemerintah menghadapi kesenjangan dan ketidakadilan,” pungkas Sandiaga.

Apa Itu Propaganda Rusia?
Propaganda Rusia atau dikenal dengan “Firehouse of Falsehood" merupakan teknik propaganda yang memiliki ciri khas melakukan kebohongan-kebohongan nyata (obvius lies) guna membangun ketakutan publik.
Dengan tujuan mendapatkan keuntungan posisi politik sekaligus menjatuhkan posisi politik lawannya yang dilakukan lebih dari satu kali atau secara terus menerus (repetitive action), dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (5/10/2018).
Juru Bicara TKN Ace Hasan Syadzily menambahkan istilah propaganda Rusia yang populer setelah RAND Corporation menerbitkan artikel berjudul The Russian “Firehouse of Falsehood” Model Propaganda yang ditulis Christopher Paul dan Miriam Matthews, dikutip dari Tribunnews.com, Senin (4/2/2019).
"Artikel itu tercatat diterbitkan RAND tahun 2016. Artinya istilah itu sudah mulai populer sejak 3 tahun yang lalu. Murni istilah dan referensi akademik," ujar Ace melalui keterangan tertulisnya, Senin (4/1/2019).
Sehingga, sudah menjadi bagian dari metode perpolitikan baru di era post-truth.
"Jadi, istilah ini berkembang dan tidak ada hubungan dengan intervensi negara Rusia dalam persoalan domestik di negara- negara dimana metode itu digunakan," imbuh Ace.
• Beragam Reaksi soal Jokowi Sebut Propaganda ala Rusia, dari Sandiaga, TKN 01 hingga Sudjiwo Tedjo