Kabar Tokoh
Beragam Reaksi soal Jokowi Sebut 'Propaganda ala Rusia', dari Sandiaga, TKN 01 hingga Sudjiwo Tedjo
Joko Widodo menyebut ada pihak yang menggunakan propaganda ala Rusia. Sejumlah tokoh memberikan respon.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Lailatun Niqmah
Diungkapkannya, Jokowi sendiri telah mengangkat orang asing yakni pebisnis berkebangsaan Tionghoa atau China Jack Ma sebagai konsultan e-commerce Indonesia.
"Kenapa, saya harus menunjukkan salah satu contoh, Jack Ma, ini adalah orang asing, China dijadikan penasehat konsultan e-commerce Indonesia," jelasnya.
Pembawa acara Kabar Petang tvOne kemudian memotong dan menanyakan perihak konsultan asing yang dihubungkan dengan antek asing.
"Apakah jadi konsultan serta merta menjadikan antek?" tanyanya kepada Faerdinand.
"Nah justru saya mengikuti alur berfikirnya Pak Jokowi bukan alur berfikir kami."
"Karena konsultan Rusia yang dituduhkan kepada Prabowo-Sandi ini membuat justifikasi Pak Jokowi kami ini antek asing kan begitu, nah kalau mengikuti alur berpikir seperti itu berarti Pak Jokowi mendeklarasikan dirinya antek asing."
• Ketua Forum Alumni Santri Sarang: Seringkali Mbah Moen Itu Mendoakan Jokowi dan Prabowo
Ferdinand juga turut menyinggung mengenai Freeport blok rokan dan blok mahakam yang telah dikelola Indonesia.
"Menggunakan Jack Ma sebagai penasihat, kemudian klaim-klaim terhadap Blok Rokan, Blok Mahakam bahwa dia bukan antek asing. Saya tahu persis bagaimana Blok Rokan dan Blok Mahakam ini diambil," tegas Ferdinand.
Menurut Ferdinand, ucapan Jokowi itu ditujukan untuk kubunya, meskipun Jokowi tak secara spesifik menyebutkan siapa pihak yang ia maksudkan.
3. Sandiaga Uno
Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno menuturkan tidak mau menanggapi pernyataan Jokowi mengenai propaganda Rusia, dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (5/2/2019).
Sandiaga mengaku tidak perlu menanggapi hal tersebut demi terciptanya Pilpres 2019 yang sejuk dan damai.
“Memangnya itu sudah dialamatkan ke kami? Jika iya kami pastikan bahwa itu tak betul, saya tak mau sahut menyahut dengan pak presiden, kami tak mau menanggapi hal tersebut agar suasana pilpres damai dan sejuk seperti yang kita inginkan,” ungkap Sandiaga ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (4/2/2019) malam.
Ia justru mengenalkan propaganda yang dipakai kubunya.
“Propaganda kami adalah ingin menciptakan lapangan pekerjaan, menstabilkan harga-harga, dan bersama-sama rakyat yang merasakan tekanan ekonomi, yang ditinggalkan pemerintah menghadapi kesenjangan dan ketidakadilan,” pungkas Sandiaga.
