Breaking News:

Terkini Nasional

Disoraki karena Baru Tahu Masalah di Penyuluh Pertanian, Jokowi: Saya Enggak Pengen Ngomong Manis

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membela diri saat ia sempat disoraki oleh penyuluh pertanian. Ia menjelaskan baru mendengar tuntutan yang disampaikan.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
Biro Pers Kepresidenan RI
Presiden Jokowi berbicara dalam Silaturahmi Nasional dengan THL-TBPP se Indonesia dengan tema "Satu Tekad Satu Tujuan, Kedaulatan Pangan Nasional”, di Gor Jatidiri, Semarang, Minggu (3/2/2019). 

Dikutip dari TribunJateng, Minggu (3/2/2019), Jokowi juga menyampaikan pentingnya pendataan lahan pertanian dari hasil tani.

Menurutnya ,supaya tidak ada lagi harga komoditas yang anjlok karena hasil panen yang berlimpah.

"Ini juga tugas seorang penyuluh. Jadi tidak hanya mendampingi petani sebelum tanam hingga panen saja. Tetapi juga mendampingi cara memasarkan hasil panen supaya tidak ada komoditas yang anjlok harganya," katanya.

Jokowi melanjutkan, bahwa hasil pertanian di Indonesia tiap tahun makin meningkat.

Misalnya komoditas jagung yang melimpah membuat impor jagung berkurang.

"Selama saya jadi Presiden, impor jagung sudah berkurang hingga 3,4 juta ton. Itu artinya petani semakin optimis untuk lebih menambah hasil panennya," pungkasnya.

Meski Salah Sebut Prabowo saat Doakan Jokowi, Mbah Moen 3 Kali Ungkap Dukungannya pada Jokowi

Namun, Jokowi menyampaikan pemerintah dan pihak yang terkait masih memiliki banyak PR di pekerjaan bidang pertanian.

Di antaranya waktu pengaturan atau pola tanam agar sesuai dengan waktu panen.

"Produksi melimpah tapi tidak diatur tata waktunya yang terjadi adalah harga yang anjlok. Hati-hati. Pengaturan-pengaturan seperti itu perlu dilakukan," kata Jokowi dalam siaran tertulis yang diterima Tribun Jateng, Senin (4/2/2019).

Persoalan seperti itu misalnya terjadi pada komoditas cabai yang beberapa kali mengalami suplai berlebihan.

Hal itu mengakibatkan, harga cabai beranjak naik.

"Komunikasi di antara kita di seluruh Tanah Air ini perlu. Jangan sampai produksi melimpah harga jatuh sehingga petani dirugikan," tuturnya.

Pemerintah juga saat ini berupaya mengerjakan dan mendorong industri pertanian untuk melakukan hilirisasi produk-produk pertanian.

Melalui hilirisasi, para pelaku agrobisnis akan mendapatkan nilai tambah dan jaminan pasar yang pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan para petani itu sendiri.

Gus Majid Kamil Bongkar Isi Kertas yang Dibacakan Mbah Moen saat Salah Sebut nama Prabowo

(TribunWow.com/ Roifah DZ)

Tags:
Joko WidodoPenyuluh PertanianAparatur Sipil Negara (ASN)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved