Terkini Nasional
Disoraki karena Baru Tahu Masalah di Penyuluh Pertanian, Jokowi: Saya Enggak Pengen Ngomong Manis
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membela diri saat ia sempat disoraki oleh penyuluh pertanian. Ia menjelaskan baru mendengar tuntutan yang disampaikan.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
"Saya ngomong apa adanya. Saya itu ngomong apa adanya. Baru di sini tadi, saya saja masih minta penjelasan. Di samping saya tadi Pak Gunadi. Jadi saya tidak bisa ngomong langsung menyenangkan. Tidak bisa. Saya harus berbicara masalah prosedur yang harus kita lalui," kata dia.

Lanjutnya Jokowi menilai memanglah peran penyuluh pertanian sangat penting dan diperlukan masyarakat.
Apalagi hingga kini pemerintah masih kekurangan tenaga penyuluh pertanian lapangan sebanyak 40 ribu orang.
• Gus Majid Kamil Pastikan Pilihan Politik KH Maimun Zubair: Dari Awal Sudah Dukung Jokowi
Jokowi kemudian mengatakan tak masalah jika posisi-posisi itu diisi oleh peserta yang hadir lantaran telah berpengalaman.
"Kalau itu bisa diisi oleh Bapak Ibu dan Saudara-saudara sekalian ya saya alhamdulillah, akan lebih baik. Itu akan lebih baik karena Bapak Ibu sekalian sudah memiliki pengalaman."
"Tadi Pak Gun menyampaikan sudah 13 tahun. Sudah punya pengalaman di lapangan, sudah punya pengalaman mendampingi para petani," tambah Jokowi.
Membutuhkan Payung Hukum
Jokowi menjelaskan lagi, pengangkatan penyuluh pertanian sebagai PNS membutuhkan payung hukum
Hal itu bisa melalui Peraturan Presiden (Perpres) dan Keputusan Presiden (Kepres).
Namun Jokowi juga harus mengamati apakah undang-undangnya memungkinkan atau tidak.
Dirinya pun menegaskan tak ingin membuat janji jika akhirnya tak bisa ditepati.
"Saya ngomong blak-blakan lho ya. Saya enggak pengen ngomong manis-manis di depan Bapak Ibu sekalian. Setelah saya buka nanti undang-undangnya tidak memungkinkan, kan sulit," ujar Jokowi.
• Romahurmuziy Beberkan Bisikannya pada Mbah Moen yang Salah Sebut Nama Prabowo saat Doakan Jokowi
Ia kemudian menjanjikan akan memanggil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk membicarakan masalah ini.
Tak menunggu lama, ia menjanjikan Rabu (6/2/2019) akan menjawab keputusan untuk kejelasan soal nasib para penyuluh pertanian.
"Tapi jangan dipaksa saya menjawab sekarang. Itu saja," katanya.