Kabar Tokoh
AHY Soroti Penangguhan Perjanjian Nuklir AS-Rusia, Ferdinand Justru Ungkit Isu Hoax Propaganda Rusia
Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) turut soroti penangguhan perjanjian senjata nuklir antara Amerika Serikat dan Rusia.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNWOW.COM - Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) turut soroti penangguhan perjanjian senjata nuklir antara Amerika Serikat dan Rusia.
Hal tersebut tampak dari unggahan AHY melalui akun Twitter @AgusYudhoyono, Senin (4/2/2019).
Melalui kicauannya, AHY menuliskan, dunia perlu bersatu untuk meminta Amerika Serikat (AS) dan Rusia pertahankan komitmen untuk tak kembangkan senjata nuklir.
• Pesan KH Maimun Zubair untuk Pilpres 2019, Ferdinand Hutahaean: Wajahnya Menyiratkan Pesan Dalam
Ia menyayangkan keputusan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin yang batalkan perjanjian INF.
AHY menilai, kedua negara besar itu harusnya juga bisa memikirkan bangsa-bangsa lain.
Lebih lanjut, AHY memaparkan pendapatnya agar Indonesia maju untuk menyuarakan dunia yang damai dan bebas dari senjata nuklir.
Berikut kicauan lengkap AHY mengenai hal tersebut:
"Saya yakin, setiap bangsa ingin dunianya berada dalam keadaan aman & damai. Demikian juga bangsa Indonesia. Itulah sebabnya Indonesia, sesuai amanah konstitusi (UUD 1945) aktif dalam upaya pemeliharaan perdamaian dunia (peacekeeping).
Kemarin kita dikejutkan oleh berita pembatalan perjanjian senjata nuklir jarak menengah (INF) antara Amerika Serikat & Rusia. Ini mengejutkan & buruk bagi dunia. Perlombaan senjata nuklir bisa terjadi lagi. Dunia yang sudah banyak konflik & peperangan, makin tidak aman.
Dulu, tahun 1987, ketika Presiden Reagan (AS) & Presiden Gorbachev (Uni Soviet) menandatangani perjanjian INF, dunia merasa lega. Dunia tak terhantui perang nuklir bisa terjadi setiap saat. Apalagi Perang Dingin pun berakhir.
Kini, dunia perlu bersatu, termasuk kepemimpinan PBB, untuk meminta Amerika Serikat (Trump) & Rusia (Putin) tetap pertahankan komitmen & aksi nyata untuk tak kembangkan senjata nuklir. Kalau ada persoalan, lakukan negosiasi & tak langsung batalkan perjanjian INF.
• Ferdinand Komentari Kabar Pernikahan Richard Muljadi: Negeriku Banyak Lucunya 4 Tahun Terakhir
Semoga Trump & Putin bisa mencontoh para pedahulunya, Kennedy & Kruschev, yg sama-sama menahan diri ketika terjadi Krisis Misil Kuba pada awal 1960an, yg bisa berujung pada perang nuklir terbuka. Kedua negara besar ini tidak boleh "egois", tetapi pikirkanlah bangsa-bangsa lain.
Bisa dibayangkan jika dunia kembali berlomba-lomba kembangkan senjata nuklir, sementara kita berharap ada solusi yg baik untuk isu "nuklir Iran" & "nuklir Korea Utara". Bayangkan pula, kalau senjata nuklir ini jatuh ke tangan teroris.
Bagaimana pula kalau para pemimpin AS, Rusia & negara lain yang punya nuklir salah perhitungan (miskalkulasi) & "grusa-grusu" dalam ambil keputusan, termasuk penggunaan senjata nuklir? Jadi apa dunia kita?
Saya berpendapat, Indonesia harus berada di depan untuk suarakan dunia yang damai, bebas dari senjata nuklir. Sebagai anggota G20 & negara terbesar di ASEAN, kita punya hak & peluang untuk itu. Ini juga perintah konstitusi," tulis AHY.