Pendapat Rocky Gerung atas Pemanggilannya terkait Kasus Penistaan Agama: Pelapor Tak Belajar Logika
Di Kuliah Umum Mahasiswa, Pengamat Politik Rocky Gerung memberikan tanggapannya soal panggilan kepolisian atas dirinya terkait kasus penistaan agama.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Astini Mega Sari
Sehingga kampus adalah tempat yang tepat untuk mencari lawan debat.
"Karena itu, saya terus mendorong agar supaya para pemimpin di negeri ini datang ke kampus untuk memamerkan akalnya supaya bisa dicuci kalau dia kotor."
"Bukan pamer pencitraan dengan segala macam dukungan kamera. Akal sehat tidak memerlukan kamera. Karena akal sehat didesain untuk bertemu dengan akal sehat," kata Rocky Gerung kemudian.
Sementara itu, sebelumnya beredar surat pemanggilan pada Rocky Gerung terkait dugaan tindak pidana penistaan agama.
Di Twitter, Wasekjen Demokrat, Rachland Nashidik melalui akun @RachlandNashidik, Selasa (29/1/2019), tampak turut menyebarkan surat pemanggilan itu.
Dalam unggahan Rachlan, tampak surat tersebut diberikan kepada Rocky Gerung.
Rocky Gerung diminta untuk memberikan klarifikasi pernyataannya saat menjadi narasumber di ILC pada Selasa (10/4/2018) lalu.
Rocky Gerung diharapkan untuk hadir menemui penyidik Iptu Sami Washkita Wiyata dan penyidik pembantu Brigadir Purwanto pada Kamis, (31/1/2019) pukul 10.00 WIB di Polda Metro Jaya.
Disebutkan panggilan tersebut dilakukan karena pelapor Jack Boyd Lapian melaporkan pernyataan Rocky Gerung yang menyatakan bahwa 'kitab suci itu adalah fiksi'.
Hal itu dilaporkan Jack Boyd Lapian lantaran ia menganggap Rocky Gerung telah melanggar Pasal 156 Huruf A Nomor 1 Tahun 1946 tetntang KUHP dugaan tindak pidana penistaan Agama.
"@rockygerung diadukan ke Polisi lagi. Di ILC ia merumuskan pikiran ini: "Bila fungsi fiksi adalah mengaktifkan imajinasi, maka kitab suci adalah fiksi".
Jokower garis keras ini memotong kalimat Rocky jadi cuma "Kitab Suci adalah fiksi". Dan menuding RG menista agama. Untuk apa?" tulis Rachland.
• Minta Kepolisian Hentikan Pemeriksaan Rocky Gerung, Ferdinand: Pelapor Tak Miliki Legal Standing

Diketahui dalam acara ILC, Rocky Gerung mengatakan bahwa kitab suci adalah fiksi karena belum selesai dan tiba.
"Saya mulai pelan-pelan buat nyari cara, asal usul dari masalah ini adalah fiksi atau fakta, dan itu sebetulnya permulaan yang buruk, karena saat kita sebut kata fiksi di kepala kita adalah fiktif, fiction (fiksi) itu adalah kata benda selalu ada pengertian literatur di dalam kata fiksi, karena diucapakan di sebuah forum politik, maka dia dianggap sebagai buruk," kata Rocky Gerung.
"Fiksi itu sangat bagus, dia adalah energi untuk mengaktifkan imajinasi, itu fungsi dari fiksi, dan kita hidup di dunia fiksi yang lebih banyak daripada di dunia realitas, fiksi lawannya realitas bukan fakta," ujarnya.