Breaking News:

Pilpres 2019

40,5 Persen Kader Demokrat Dukung Jokowi-Ma'ruf, Roy Suryo: Mendekati 17 April Angkanya Pasti Turun

Politisi Partai Demokrat Roy Suryo menanggapi hasil survei Indikator terkait split ticket voting.

Penulis: Astini Mega Sari
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Tribunnews/Jeprima
Politisi Partai Demokrat Roy Suryo 

TRIBUNWOW.COM - Politisi Partai Demokrat Roy Suryo menanggapi hasil survei Indikator terkait pemilih dari parpol yang memberikan suara kepada pasangan calon yang bukan diusung partainya atau split ticket voting.

Hal tersebut disampaikan Roy Suryo dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi yang tayang di tvOne, Jumat (25/1/2019).

Diketahui, menurut hasil survei Indikator, ada sekitar 40,5 persen kader Demokrat yang memilih pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, padahal Demokrat merupakan partai koalisi pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Selain Pastikan Tak Beri Kisi-kisi, KPU Juga Akan Perbarui Durasi dan Teknis Panggung Debat Pilpres

"Yang paling tinggi split-nya itu Partai Berkarya itu ada sekitar 43 persen yang justru berpihak kepada Jokowi-Ma'ruf Amin. Kemudian di Demokrat itu 40 persen, lebih tinggi dukungan untuk Prabowo-Sandi (yaitu) 53 persen. Kemudian di PPP relatif sama, 50 persen (yang mendukung Jokowi-Ma'ruf) berbanding dengan 43 persen (yang mendukung Prabowo-Sandi)," jelas Khoirul Umam, peneliti Indikator.

"Pada 2018 bulan September, ini ada perubahan sebenarnya, waktu itu di Demokrat 53 persen masih memberikan dukungan Jokowi-Ma'ruf Amin," imbuhnya.

Menanggapi hal itu, Andi menjelaskan bahwa Demokrat memang memiliki peraturan tersendiri di Pemilu 2019.

Polemik Tabloid Indonesia Barokah, TGB Zainul Majdi Sebut Jokowi Selalu Jadi Korban Penyebaran Hoaks

"Di Demokrat itu kan kami ada policy juga, beberapa pengurus inti kami itu memang bukan bagian dari BPN (Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi-red). Salah satunya saya," kata Roy Suryo.

Roy Suryo mengatakan jika Demokrat ingin berhasil baik di pemilihan presiden (pilpres) maupun pemilihan legislatif (pileg).

"Karena pilpres dan pileg bersamaan, maka kami juga harus mengamankan suara kami yang di mana kami tidak memiliki efek langsung dari efek ekor jas atau coattail effect ini terhadap calon kami," ucap mantan Menpora tersebut.

"Jadi artinya semua harus sukses. Pilegnya harus sukses di satu kaki, pilpresnya sukses di kaki lainnya," imbuhnya.

Singgung Pembangunan Era Jokowi, Gerindra: Penikmat Infrastruktur Hanya Kelas Atas

Roy Suryo mengatakan bahwa presentase 40,5 persen itu sudah lebih sedikit dibanding sebelumnya.

"Itu sudah sangat baik karena sekarang bergeser untuk mendukung Pak Prabowo-Sandi, apalagi semenjak Ketum kami Pak SBY terjun langsung dan itu efeknya besar sekali. Masyarakat bisa lihat bagaimana kepatuhan dari kader Demokrat pada Pak SBY untuk kemudian sekarang sudah turun (presentase) yang mendukung Pak Jokowi sehingga Demokrat tinggal 40,5 persen (yang mendukung Jokowi-Ma'ruf)," jelas Roy Suryo.

"Jadi artinya hampir 60 persen sudah (mendukung Prabowo-Sandi). Dan apalagi nanti mendekati tanggal 17 April itu pasti angkanya akan semakin turun lagi," tambah dia.

Lihat video selengkapnya berikut ini:

Diberitakan sebelumnya oleh Kompas.com, peneliti Senior Indikator Politik Indonesia Rizka Halida menyebutkan, dari survei lembaganya, sebanyak 42,1 pemilih Partai Berkarya akan memilih pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Sementara itu, 40,5 persen pemilih Partai Demokrat memilih paslon nomor urut 01.

Halaman
12
Tags:
Pilpres 2019Partai DemokratJokowi-Maruf AminRoy SuryoKader Demokrat Dukung Jokowi
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved