Breaking News:

Pilpres 2019

Salim Haji Said Ungkap Alasan Debat Pilpres 2019 Tak Bisa Pakai Metode layaknya Pilpres Amerika

Salim Said mengungkapkan alasan debat Pilpres 2019 tidak bisa memakai metode yang sama dengan debat pilpres Amerika

Penulis: Nirmala Kurnianingrum
Editor: Bobby Wiratama
Channel Youtube Indonesia Lawyer Club
Salim Haji Said. Salim Said mengungkapkan alasan debat Pilpres 2019 tidak bisa memakai metode yang sama dengan debat pilpres Amerika 

TRIBUNWOW.COM - Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan (Unhan), Prof. Salim Haji Said mengungkapkan alasan debat Pilpres 2019 tidak bisa memakai metode layaknya debat Pilpres di Amerika yang tanpa podium dan saling tunjuk.

Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (22/1/2019), Prof. Salim Haji Said mendapatkan kesempatan menyampaikan pernyataan penutup.

Awalnya, Salim Said menyoroti persolaan emosi calon presiden nomor urut 01 dan 02, Joko Widodo dan Prabowo Subianto yang dibahas pada diskusi.

"Salah satu bagian dari diskusi tadi yang diperdebatkan soal emosi, adalah tidak tepat membandingkan Jokowi dan Prabowo soal emosi, ini soal kultural," kata Salim Said.

Salim Said menjelaskan bahwa secara kultural, Jokowi dan Prabowo jelas berbeda.

Prabowo tidak tumbuh dan berkembang di dalam budaya Jawa.

"Prabowo tidak tumbuh di dalam Jawa, dia bapaknya Jawa memang, tapi tidak tumbuh dalam budaya Jawa, dimana Jokowi dibesarkan," ucapnya.

Di ILC, Karni Ilyas Bertanya hingga 4 Kali pada Fadli Zon terkait Pemberian Kisi-kisi Debat Oleh KPU

Salim Said menceritakan pengalamannya bersekolah di Jawa Tengah, tepatnya di Kota Solo, dimana masyarakatnya lekat dengan ewuh pekewuh.

"Saya kebetulan pernah sekolah di Jawa Tengah, persisnya di Kota Solo selama 3 tahun, jadi saya tau banyak mengenai soal ini," ujarnya.

"Di Solo itu, mungkin bukan kali ini Anda mendengar, orang kakinya diinjak minta maaf, budaya itu tidak dekat dengan Prabowo," lanjutnya.

Hentikan Debat Budiman dan Fadli Zon, Karni Ilyas: Mau Lanjutkan Pertanyaan, Jadi Hilang Inspirasi

Salim Said menyatakan bahwa masyarakat harus lebih peka untuk menangkap sikap Jokowi yang tertutup, seperti Soeharto.

"Liat aja Pak Jokowi, kita harus sensitif menangkap dia kesal, dia marah, tidak terbuka," ucapnya.

"Sama dengan Pak Harto dulu. Pak Harto tidak pernah marah, keras, dia cuma bilang 'apa itu tidak menganggu ketertiban', panglima tahu langsung diberesin. Jadi sebenarnya itu tidak bisa dibandingkan," jelasnya.

Faldo Maldini Sebut Jokowi Presiden saat Bahas Debat Pilpres, Ali Ngabalin Protes

Selanjutnya, Salim Said membahas terkait pernyataan banyak orang yang tidak puas pada debat Pilpres perdana yang telah diadakan Kamis (17/1/2019).

"Banyak orang yang tidak ilmuwan politik, termasuk istri saya yang tidak puas dengan debat itu," tuturnya.

Halaman
12
Tags:
Salim Haji SaidPilpres 2019Debat Pilpres 2019Indonesia Lawyers Club (ILC)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved