Kongres PSSI
Keluhkan Beban Selama jadi Ketum PSSI, Edy Rahmayadi: Ini Jabatan Paling Berat yang Saya Alami
Edy Rahmayadi mengumumkan keputusannya untuk mundur dari dari Ketua Umum PSSI. Dalam 32 tahun ia berorganisasi, Edy mengeluhkan PSSI yang terberat.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Bobby Wiratama
Kedua memiliki waktu terbatas dan ia harus mengelola dua jabatan sekaligus.
Hal ini lantaran ia harus berada di Medan dan mengurus PSSI.
Edy mengakui proses mundur berawal dari pertemuan dan diskusi bersama anggota Exco PSSI Sabtu (19/1/2019) malam di Sofitel Hotel.
"Saya yang membahas, habis itu saya minta ijin dengan Exco. Selanjutnya saya fokus ke Gubernur Sumatera Utara karena saya gubernur di sana," ujar mantan Pangkostrad ini.

Pesan Edy untuk Ketum Baru
Eks Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi, meminta agar ketua yang baru harus bisa membawa Indonesia terhormat di mata dunia.
Edy juga meminta ketua PSSI yang baru harus lebih hebat.
Edy Rahmayadi memiliki harapan untuk PSSI yang Jaya dan lebih baik dari saat ini.
"(Harapan dengan ketua baru) PSSI jaya dan Membawa bangsa kita menjadi terhormat di mata dunia, "jelas Edy.
"Saudara-saudara saya sebangsa dan setanah air, besarkan PSSI kita ini, jangan hanya teriak-teriak di luar, tunjukkan kedewasaan karena bangsa lain melihat, apa kata orang luar, Indonesia primitif, tadi malam sudah disampaikan keep strong-keep strong.
Kalau saya ikuti emosi ini, tidak baik untuk PSSI ke depan" ujar Edy.
Edy juga menyampaikan permohonan maaf kepada semuanya jika dalam masa kepemimpinannya banyak salah.
“Saya mohon maaf apabila ada kata-kata saya tidak tepat. Dan apa bila ada perbuatan yang kurang baik saya manusia biasa. Saya berusaha berbuat yang terbaik. Tapi inilah kemampuan saya,” tuturnya.

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)