Pilpres 2019
Jokowi 2 Kali Senggol Gerindra di Debat Pilpres, Ferdinand: Sampai Lupa Bicara Tentang Indonesia
Ferdinand menganggap pertanyaan jokowi di debat pilpres tentang Gerindra seharusnya tidak perlu disampaikan.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Wulan Kurnia Putri
Lalu saat pembawa acara menanyakan tentang poin 1 untuk Jokowi, Ferdinand mengakui mengenai caleg mantan napi yang memang dimiliki Partai Gerindra.
"Nilai satu itu adalah hanya ketika pak Jokowi bertanya tentang caleg dari Gerindra, itu harus saya akui secara obyektif, tetapi itu, Mahkamah Agung telah mengijinkannya, tidak menyalahi aturan, yang tidak menyalahi aturan itu tentu boleh, tidak dilarang dan tidak melanggar," pungkas Ferdinand.
Jokowi Senggol Gerindra 2 kali
Dikutip TribunWow.com dari Kompas TV, Kamis (17/1/2019), pada sesi itu sedang membahas mengenai hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Jokowi mempertanyakan perihal bagian kursi untuk perempuan di kepengurusan pada partai Gerindra yang diketuai Prabowo, Kamis (17/1/2018).
"Dalam visi misi bapak menyebutkan bahwa setiap kebijakan akan bersperspektif gender dan keberdayaan perempuan, akan memprioritaskan pemberdayaan perempuan."
"Tapi saya lihat struktur pengurusan yang bapak pimpin, jabatan-jabatan strategis seperti ketua umum, ketua dewan pembina, ketua dewan penasehat, ketua dewan pakar, ketua harian, wakil ketua harian, sekjen, bendahara semua laki-laki, bagaimana bapak menjawab inkonsistensi ini?" ujar Jokowi menyisakan sedikit waktu.
• Kompak Tak Beri Apresiasi di Debat Pilpres, Moderator Justru Dibuat Pusing oleh Tingkah Kedua Paslon
Moderator kemudian mempersilakan Prabowo menanggapi pertanyaan yang dilontarkan Jokowi.
"Baik, saya ingin jelaskan, partai kami adalah partai muda, partai baru, kami baru berdiri 10 tahun, dan pada saat penyusunan tentunya kita memilih dan menunjuk siapa yang paling pertama dan paling mau untuk muncul," jawab Prabowo.
"Tetapi benar yang bapak sebut, tapi wakil ketua umum, saya kira cukup, kita punya wakil ketua umum ibu Rahmawati Soekarnoputri, beliau juga bertanggung jawab untuk ideologi, kita juga punya beberapa wakil ketua umum lainnya."
Menurut Prabowo, partainya lah yang paling banyak memiliki caleg perempuan di antara partai lainnya.
"Kemudian kita punya saya partai Perempuan Indonesia Raya, saya punya susunan caleg (perempuan), saya kira terbanyak dari seluruh partai Pak, KPU mewajibkan 30 persen, kita mungkin sudah mendekati 40 persen, itu tekad kami."
"Kita memang mengakui ini adalah suatu perjuangan, kita belum puas, tetapi membuka peluang sebesar-besarnya untuk emak-emak, perempuan untuk bergerak, dan sekarang pendukung terbesar kita adalah emak-emak, untuk Indonesia," ujar Prabowo.
• Sebelum Naik ke Atas Panggung, Sandiaga Uno Cium Tangan Lawan Debatnya, Maruf Amin

Di sesi bagian kubu 01 lagi, Jokowi kembali mempertanyakan mengapa partai Prabowo yakni Gerindra memiliki calon legislatif seorang mantan koruptor dan Prabowo menyetujuinya.
"Kita tahu korupsi adalah kejahatan yang luar biasa, bahkan pak Prabowo pernah mengatakan bahwa korupsi di Indonesia sudah stadium 4, meskipun ini saya enggak setuju," kata Jokowi.