Pilpres 2019
Adu Argumen soal Debat Pilpres, Irma Suryani Mendadak Rebut Kertas dari Tangan Jansen Sitindaon
Anggota Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Jansen Sitindaon terlibat adu argumen dengan Anggota Tim Kemenangan Nasional ( TKN) Irma Suryani.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
Simak video lengkapnya, (rebut kertas pada menit ke 30:24):
Debat Perdana terkait Korupsi
Sebelumnya, saat debat perdana pilpres soal tema korupsi, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mendapatkan pertanyaan soal pandangannya sebagai Ketua Umum Gerindra, di mana partainya merupakan satu dari beberapa partai yang memiliki caleg mantan koruptor paling banyak.
"Menurut ICW (Indonesia Corruption Watch), partai yang Bapak pimpin jadi salah satu partai yang paling banyak mencalonkan mantan koruptor atau mantan napi korupsi. Yang saya tahu, caleg yang tanda tangan adalah ketua umumnya, berarti pak Prabowo. Bagaimana tanggapan Bapak soal ini?," calon presiden nomor 01 Joko Widodo ( Jokowi) memberikan pertanyaannya untuk Prabowo.
• Adian Napitupulu Sebut Prabowo-Sandi Buat 4 Gol Bunuh Diri, Ferdinand Hutahaean Terus Pegangi Kepala
Menanggapi itu, Prabowo mengatakan, ia belum dapat informasi apa pun soal apa yang disampaikan ICW.
"Menurut saya itu sangat subyektif. Saya tidak setuju itu. Saya seleksi caleg-caleg tersebut. Kalau ada bukti, silahkan laporkan," Prabowo membalas Jokowi.
"Ada juga kadang-kadang tuduhan korupsi yang korupsinya karena menerima THR. Saya kira janganlah kita saling menuduh soal partai masing-masing. Saya jamin Partai Gerindra akan melawan korupsi sampai ke akar-akarnya," tegas Prabowo.
• Komentari Debat Capres, Akhmad Sahal: Andaikan Pak Mahfud yang Dampingi Jokowi
"Kalau ada anggota Gerindra yang korupsi, saya yang akan masukan (dia) ke penjara sendiri," imbuhnya.
Jokowi menjelaskan, maksud pertanyaannya sebelumnya adalah adanya mantan napi korupsi yang dicalonkan Gerindra di kontestasi Pileg 2019.
"Ada enam yang Bapak calonkan. Sebagai ketua umum, artinya kan bapak tanda tangan. Saya tidak menuduh partai Bapak korupsi. Ini mantan koruptor yang sudah dihukum," jelasnya lagi.
Tak mau kalah, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi.
• Reaksi Cepat Prabowo saat Sandiaga Minta Diangkat Lagi ke Gerindra di Tengah Debat: Enggak, Jangan
"Jadi kita serahkan saja ke rakyat. Kalau rakyat enggak mau pilih ya jangan dipilih. Yang jelas, kalau kasus itu sudah melalui proses, dia sudah dihukum, kalau memang hukum mengizinkan."
"Kalau dia masih dianggap masih bisa, dan rakyat menghendaki dia karena memiliki kelebihan lain, mungkin korupsinya tidak seberapa. Begini, kalau curi ayam bener itu salah tapi, kalau merugikan rakyat triliunan itu saya kira yang harus dihabiskan di Indonesia ini, " paparnya.
(TribunWow.com)