Kabar Tokoh
Reaksi Sudjiwo Tedjo saat Tahu Kertas Catatan Hilang dan Disobek-sobek Fahri Hamzah
Sudjiwo Tedjo awalnya tampak bingung kertas catatan yang sudah disiapkannya tiba-tiba hilang.
Penulis: Claudia Noventa
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNWOW.COM - Sudjiwo Tedjo hadir menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyer Club (ILC) TvOne dengan tema 'Menjelang Debat Capres: Penegak Hukum di Mata 01 & 02', Selasa (15/1/2019) malam.
Dalam acara tersebut, Sudjiwo Tedjo mengungkapkan tanggapannya soal debat capres dan penegakan hukum di Indonesia.
Saat Sudjiwo Tedjo selesai menyampaikan pendapatnya, sang pembawa acara, Karni Ilyas memberikan pujian padanya.
Pujian itu dilontarkan setelah Karni menyadari bahwa Sudjiwo Tedjo tak menggunakan contekan atau catatan seperti biasanya.
"Tapi dia lebih bagus tanpa catatan, kalau pakai catatan jadi formal lagi," ucap Karni.
• Video Panas Vanessa Angel Ditemukan di Ponsel Muncikari, Polisi: Tidak Satu Dua Kali tapi Banyak
• Rocky Gerung Buat Simulasi Debat soal Pelanggaran HAM, Fahri Hamzah: Punya Simulasi Lain Enggak?
• Bahas soal Debat Capres, Sudjiwo Tedjo Ibaratkan Suasana seperti Rapat RT: Tahun Depan Enggak Usah

Menanggapi hal tersebut, Sudjiwo mengaku awalnya ia memang membuat contekan di secarik kertas.
Namun, tiba-tiba kertas tersebut hilang.
"Saya tadi udah bikin Teleprompter. Ini pasti ngambil. Saya tadi bikin di sini tadi," ujarnya berdiri dan menghampiri Fahri Hamzah yang duduk di sebelahnya.
Sudjiwo awalnya tampak bingung dan menuduh Fahri yang mengambilnya.
Ternyata dugaannya benar, kertas itu ditemukan di meja tepat depan Fahri Hamzah duduk.
Bahkan, kertas berwarna putih itu sudah tampak robek menjadi beberapa bagian.
"Dirobek-robek ini Pak," ujar Sudjiwo Tedjo dengan nada meninggi pada karni Ilyas sambil menunjukkan sobekan kertas.
Reaksi Sudjiwo Tedjo itu tampak membuat Fahri Hamzah sebagai pelaku tertawa puas.
Karni Ilyas yang melihat kehebohan Sudjiwo Tedjo itu hanya bisa tertawa dan memegang dahinya.
Seluruh tamu yang hadir juga terdengar tertawa melihatnya.
• Soal Penegakan HAM, Refly Harun: Penting Didiskusikan tapi Barangkali Tidak Penting untuk Dikerjakan
• Polisi Beberkan Rekam Jejak Digital Vanessa Angel terkait Keterlibatannya dalam Prostitusi Online
Lihat videonya berikut ini (08.29):
Dalam acara itu, Sudjiwo Tedjo mengungkapkan rasa keberatannya terkait debat capres 2019 ini.
Pertama, dirinya mengatakan bahwa debat capres selalu berlangsung secara formal.
• Video Detik-detik Amblesnya 10 Ruko di Tebing Sungai Batang Masumai Jambi
• Refly Harun: Saya Tidak Yakin Pemilu 2019 Itu Bebas dari Money Politics
Padahal, saat melihat para pejabat dan pengamat politik berdebat di depannya dalam acara tersebut, Sudjiwo Tedjo hanya menikmati saat-saat tertawa.
Seperti yang diketahui, ILC memang menghadirkan sejumlah pejabat hingga pengamat politik.
Dari Direktur Lembaga Pemilih Indonesia Boni Hargens, Politisi PDIP Henry Yosodiningrat, Pengamat politik Rocky Gerung, Relawan TKN Joko Widodo-Ma'ruf Maman Immanulhaq, penggagas Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, dan tamu lainnya.
"Yang saya nikmati (dari debat) tadi waktu ketawa-ketawanya sama Yosodiningrat sama Rocky sama Boni, terus disambung sama Maman yang soal Nasdem tadi, kalau ada apa-apa ke partai itu, bagi saya sangat manusiawi, dan itu enggak akan ada di debat nanti," ungkap Sudjiwo Tedjo.
"Pejabat itu punya kelemahan, begini lho pak Karni, dari RT ini keluhannya berbagai sutradara di Indonesia termasuk saya kalau nyutradarai. Rapat RT bisa reriungan tapi kalau sudah rapat jadi formal," ujar Sudjiwo Tedjo.
"Biasanya pak RT batu-batuk, jadi resmi. Dari Slamet Rahardjo sampe sekarang bikin film yang natural tentang pertemuan RT aja susah. Itu keberatan pertama," tambah Sudjiwo Tedjo.
Kemudian, dirinya mengatakan bahwa debat itu hanya kegiatan yang sia-sia.
Apalagi, menurutnya, manusia tidak terikat dengan janji yang diucapkannya.
• Di ILC, Rocky Gerung Tutup Kuping saat Mendengar Penjelasan Boni Hargens soal Pelanggaran HAM
• Cara Kampanye Murah Ala Hengky Kurniawan, Sering Jadi Saksi Nikah
"Keberatan yang kedua, saya cari-cari di Pancasila itu debat itu
"Yang ketiga, saya punya teori sendiri beda dengan teori Charles Darwin, Kambing dulu terikat pada talinya, sampai sekarang masih terikat pada talinya. Manusia dulu terikat pada kata-katanya, sampai sekarang sudah tidak terikat pada kata-katanya. Kambing stagnan manusia berkembang, jadi untuk apa ada debat kalau semua orang tidak terikat sama janjinya kok. Buang-buang energi," ujarnya.
Sehingga menurutnya, debat untuk pilpres sebaiknya dihentikan untuk pemilihan selanjutnya.
"Jadi, perdebatan mungkin hanya untuk pilpres sekarang aja, tahun depan enggak usah deh," ucap Sudjiwo Tedjo.
"Tapi politisi harus begitu," sanggah Karni Ilyas.
"Itu DPR aja pak, jadi kalau," ucap Sudjiwo Tedjo yang sempat terhenti.
"Yang paling betul itu Nurhadi, trojol-trojol maha asyik itu loh saya 'sebagai calon presiden nomor 10 enggak akan janji apapun, (TribunWow.com)