Kabar Tokoh
Reaksi Sudjiwo Tedjo saat Tahu Kertas Catatan Hilang dan Disobek-sobek Fahri Hamzah
Sudjiwo Tedjo awalnya tampak bingung kertas catatan yang sudah disiapkannya tiba-tiba hilang.
Penulis: Claudia Noventa
Editor: Bobby Wiratama
Lihat videonya berikut ini (08.29):
Dalam acara itu, Sudjiwo Tedjo mengungkapkan rasa keberatannya terkait debat capres 2019 ini.
Pertama, dirinya mengatakan bahwa debat capres selalu berlangsung secara formal.
• Video Detik-detik Amblesnya 10 Ruko di Tebing Sungai Batang Masumai Jambi
• Refly Harun: Saya Tidak Yakin Pemilu 2019 Itu Bebas dari Money Politics
Padahal, saat melihat para pejabat dan pengamat politik berdebat di depannya dalam acara tersebut, Sudjiwo Tedjo hanya menikmati saat-saat tertawa.
Seperti yang diketahui, ILC memang menghadirkan sejumlah pejabat hingga pengamat politik.
Dari Direktur Lembaga Pemilih Indonesia Boni Hargens, Politisi PDIP Henry Yosodiningrat, Pengamat politik Rocky Gerung, Relawan TKN Joko Widodo-Ma'ruf Maman Immanulhaq, penggagas Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, dan tamu lainnya.
"Yang saya nikmati (dari debat) tadi waktu ketawa-ketawanya sama Yosodiningrat sama Rocky sama Boni, terus disambung sama Maman yang soal Nasdem tadi, kalau ada apa-apa ke partai itu, bagi saya sangat manusiawi, dan itu enggak akan ada di debat nanti," ungkap Sudjiwo Tedjo.
"Pejabat itu punya kelemahan, begini lho pak Karni, dari RT ini keluhannya berbagai sutradara di Indonesia termasuk saya kalau nyutradarai. Rapat RT bisa reriungan tapi kalau sudah rapat jadi formal," ujar Sudjiwo Tedjo.
"Biasanya pak RT batu-batuk, jadi resmi. Dari Slamet Rahardjo sampe sekarang bikin film yang natural tentang pertemuan RT aja susah. Itu keberatan pertama," tambah Sudjiwo Tedjo.
Kemudian, dirinya mengatakan bahwa debat itu hanya kegiatan yang sia-sia.
Apalagi, menurutnya, manusia tidak terikat dengan janji yang diucapkannya.
• Di ILC, Rocky Gerung Tutup Kuping saat Mendengar Penjelasan Boni Hargens soal Pelanggaran HAM
• Cara Kampanye Murah Ala Hengky Kurniawan, Sering Jadi Saksi Nikah
"Keberatan yang kedua, saya cari-cari di Pancasila itu debat itu
"Yang ketiga, saya punya teori sendiri beda dengan teori Charles Darwin, Kambing dulu terikat pada talinya, sampai sekarang masih terikat pada talinya. Manusia dulu terikat pada kata-katanya, sampai sekarang sudah tidak terikat pada kata-katanya. Kambing stagnan manusia berkembang, jadi untuk apa ada debat kalau semua orang tidak terikat sama janjinya kok. Buang-buang energi," ujarnya.
Sehingga menurutnya, debat untuk pilpres sebaiknya dihentikan untuk pemilihan selanjutnya.
"Jadi, perdebatan mungkin hanya untuk pilpres sekarang aja, tahun depan enggak usah deh," ucap Sudjiwo Tedjo.
"Tapi politisi harus begitu," sanggah Karni Ilyas.
"Itu DPR aja pak, jadi kalau," ucap Sudjiwo Tedjo yang sempat terhenti.
"Yang paling betul itu Nurhadi, trojol-trojol maha asyik itu loh saya 'sebagai calon presiden nomor 10 enggak akan janji apapun, (TribunWow.com)