Breaking News:

Terkini Nasional

Tanggapan Erick Thohir soal Rencana Terbitnya Kembali Obor Rakyat: Hoaks Itu, Stoplah

Ketua TKN Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir menanggapi kabar yang beredar terkait rencana terbit kembalinya tabloid Obor Rakyat.

Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Lailatun Niqmah
Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim
Ketua TKN Jokowi-Maruf Erick Thohir di Kantor Wapres 

"Saya kenal Darmawan tahun '98 ketika saya dan Darmawan sama-sama masuk di kantor majalah yang sama, bertahun-tahun profesi kami wartawan," ucapnya.

Prabowo-Sandiaga Mau Revisi Visi Misi, Begini Reaksi Sederet Tokoh Kubu Jokowi-Maruf

Setiyardi juga mengatakan bahwa setelah menjalani masa tahanan, maka ia akan kembali menjadi wartawan dengan menerbitkan kembali tabloid Obor Rakyat.

"Jadi kalau sekarang ditanyakan kenapa kami ingin menerbitkan Obor Rakyat, ya setelah selesai dari Pondok Pesantren Cipinang, terus mendapat gelar LC, lulusan Cipinang, ya kami kembali ke khitoh kami sebagai wartawan, dan itu tidak melanggar hukum," ucap Setiyardi.

Namun Setiyardi menolak anggapan publik bahwa ia menerbitkan kembali tabloid Obor Rakyat karena bertepatan dengan ajang kontestasi Pilpres 2019.

"Saya baru keluar Kamis lalu, tanggal 3 Januari, kalau sebelumnya saya enggak bisa menerbitkan Obor Rakyat karena masih di dalam penjara."

"Saya keluar 3 Januari lalu, masih berstatus cuti bersyarat, karena itu baru bisa sekarang," terangnya.

Berdasarkan keterangan Setiyardi, rencana terbit kembalinya Obor Rakyat ini hanya kebetulan saja berada pada saat menuju Pilpres 2019.

Setiyardi mengaku jika ia keluar dari penjara lebih cepat, maka ia akan menerbitkan tabloid tersebut lebih cepat pula.

"Kebetulan memang bersamaan dengan menjelang Pilpres, kalau saya keluarnya dua tahun yang lalu ya dua tahun yang lalu saya terbitkan lagi," ujarnya.

Ditanyai mengenai konten yang akan kembali ditayangkan, Setyardi mengaku hal tersebut masih menjadi rahasia.

Namun dirinya mengaku bahwa konten tabloid Obor Rakyat nantinya akan menarik.

"Tentu saja masih rahasia, tentu saja rapat redaksi sebelum tampil di media itu kan tidak boleh dipublikasikan, tapi yakinlah bahwa kami akan menulis sesuatu yang menarik, yang tidak ditulis atau tidak berani ditulis oleh media mainstream, Insya Allah kami akan tampilkan," terang Setyardi.

Zulkifli Hasan Disoraki di HUT PDI-P, Suryo Prabowo: Ternyata Cuma Jago di Kandang

Lebih lanjut, ia juga mengungkap bahwa kasus dirinya yang harus masuk bui karena artikelnya di tabloid Obor Rakyat tersebut merupakan hal yang wajar bagi para wartawan.

"Wartawan di somasi bahkan di penjarakan, coba anda pelajari sejarah media dunia lah, itu biasa. Bahkan di negara-negara yang totaliter, itu tidak dipenjarakan. Bahkan wartawan tuh dibunuh, itu hal yang biasa,"

"Perjalanan republik ini juga begitu, media massa kita bahkan bukan hanya dilarang, dibredel pun pernah. Jadi itu hal yang biasa saja kalau media massa itu kemudian dipenjarakan, itu hal yang normal sebetulnya," ucapnya.

Halaman
123
Tags:
Raffi AhmadNagita SlavinaRafathar Malik AhmadObor RakyatErick ThohirTKN Jokowi-Maruf
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved