Kabar Tokoh
Bahas Kerugian karena Macet di Jabodetabek, Jokowi: Rp 65 Triliun Jangan Menguap Jadi Asap Saja
Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengunggah hasil perhitungan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) terkait kemacetan di Jabodetabek.
Penulis: Laila N
Editor: Astini Mega Sari
Pengelolaannya belum terpadu sehingga urusan pemeliharaan jalannya sering banyak yang saling menunggu.
Nah, pembangunan moda transportasi massal yang saat ini sedang digalakkan saya harap bisa dibuat terintegrasi satu dengan lainnya.
Pembangunannya memang diarahkan untuk mendukung pengembangan kawasan yang mengintegrasikan sistem transit transportasi dan tata guna lahan untuk mengurangi mobilitas penduduk dan penggunaan kendaraan pribadi.
Jadi, kalau nanti MRT dan LRT sudah jadi, kereta bandara sudah siap, dan TransJakarta ada, masyarakat didorong untuk berpindah dari kendaraan pribadi ke transportasi massal.
Mobil-mobil yang selama ini ada di jalanan bisa berkurang secara besar-besaran. Agar Rp65 triliun yang hilang setiap tahun itu bisa jadi barang, bukan jadi asap yang memenuhi kota saja," ungkap Jokowi.
Satu di antara kepala daerah yang diundang Jokowi adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Melalui akun Instagramnya, Ridwan Kamil mengaku memberikan usulan kepada Jokowi dalam mengatasi polemik kemacetan.
"65 TRILYUN RUPIAH, bukan 80 juta rupiah, nilai kerugian ekonomi per tahun karena kemacetan wilayah JABODETABEK. Pak Presiden kemarin di rapat kabinet terbatas, meminta kami mengawal percepatan proyek2 infrastruktur transportasi publik di 3 propinsi: DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat. _____
Saya mengusulkan dibentuk Special Transportation Zone, mengadopsi konsep Special Economic Zone atau Kawasan Ekonomi Khusus, area dimana pengelola bisa bebas membangun tanpa harus banyak kena keruwetan koordinasi antar instansi. Semoga lancar," ujar Ridwan Kamil.
• Tunggu Giliran Berbicara di ILC dan Dengar Perdebatan Para Tokoh, Mahfud MD Mengaku Tersiksa
(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)