Terkini Daerah
Kisah Polisi yang Menyamar demi Ungkap Kejahatan, Jadi Hansip Dilakoni untuk Kumpulkan Barang Bukti
Terkadang polisi harus menyamar untuk untuk bisa mengungkap kasus kejahatan.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Instansi kepolisian merupakan satuan pelaksana utama yang salah satu tugasnya untuk mengungkap suatu tindak kriminal yang terjadi di Negara Indonesia.
Berbagai upaya yang dilakukan oleh pihak kepolisian untuk bisa mengungkap kasus kejahatan dengan memeriksa kejadian tempat perkara, memeriksa saksi dan mengumpulkan barang bukti terkadang polisi harus menyamar.
Tidak setiap tindak kejahatan dilakukan secara terang-terangan, ada juga yang dilakukan dengan terencana oleh pelaku.
Berikut TribunWow.com rangkum fakta-fakta unik kisah polisi yang menyamar untuk mengungkap tindak kejahatan:
1. Minim Barang Bukti
Setiap kejahatan pasti memiliki modus yang berbeda-beda disetiap aksinya.
Tak sedikit dari para pelaku menjalankan aksi kriminalnya dengan sangat terencana, mulai dari waktu kapan aksinya akan dilakukan hingga barang atau senjata apa saja yang akan digunakan.
Selain itu, banyak dari para pelaku kejahatan yang secara sengaja ingin menghilangkan jejak kriminal mereka salah satunya dengan membuamg barang bukti.
Hal itu menjadi salah satu penyebab tindak kejahatan yang diketahui minimnya barang bukti untuk mengungkap pelaku.
Disini polisi yang bertugas di lapangan turun tangan langsung untuk menelusuri setiap informasi agar pelaku bisa ditangkap.
Dikutip dari Tribunjabar.id, Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Rifai mengatakan bukan hal mudah mengungkap kasus kriminal.
Terkadang, aksi kejahatan hanya meninggalkan sedikit sekali bukti dan sangat minim kesaksian.
Oleh sebab itu, untuk menungkap kasus tak jarang polisi harus menyamar.
"Kadang mereka harus berperan sebagai pedagang bakso, nasi goreng, dan berkeliling ke pelosok kampung hingga berhari-hari," ujarnya.
• Polisi Tewas Dianiaya ketika Kejar Pengendara dengan Suara Knalpot yang Berisik, Berikut Faktanya
2. Menyamar Seperti Layaknya Profesi yang Sedang Dilakoni
Saat melakukan penyamaran, polisi terjun langsung ke lapangan dengan melakukan samaran berbagai profesi untuk mengungkap tindak kejahatan.
Hal itu dilakukan dengan berinterkasi sebagaimana halnya profesi yang sedang dilakoni.
Tujuan dari penyamaran ini untuk menggali informasi dan mencari barang bukti yang valid.
Menurut Tri, bagi seorang polisi dalam mengungkap sebuah kasus, pelaku pasti meninggalkan jejak sekalipun jejak itu hanya sedikit.
Teknik penyamaran inilah yang menjadi salah satu cara untuk mengungkapnya.
"Karena begini, saksi di lokasi kejadian itu kadang tidak bisa dimintai keterangan jika mengaku sebagai polisi, saksi jadi bungkam atau segan. Untuk menyiasati itu, ya, nyamar," jelasnya.
Hal sama dialami perwira pertama polisi, Rudi. Ia sudah mengalami pahit getir hidup di jalanan memburu para pelaku kejahatan.
Secara umum, ia mengalami apa yang dialami oleh Tri.
"Jadi pedagang sapu lidi keliling pernah. Keterangan demi keterangan kami kumpulkan, kami cari alat buktinya, dan akhirnya bisa terungkap," kata Rudi.
Soal penyamaran, dirinya sudah mahir betul bagaimana mengumpulkan keterangan demi keterangan dengan menyamar dengan beragam profesi.
Secara umum, Rudi sudah paham dengan profesi pedagang keliling.
• Polisi Buru Sosok Ali Kalora Dalang di Balik Pembunuhan 2 Polisi, Ini Sosoknya
3. Butuh Waktu yang Tak Sebentar
Untuk mendalami kasus yang tidak mudah juga membutuhkan waktu yang tak sebentar.
Terkadang hingga butuh waktu hingga berminggu-minggu ketika menyamar untuk menguak kasus yang sedang didalami.
Seperti kata Tri saat menceritakan penyamarannya dalam melakoni berbagai profesi membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
"Pernah kalau siang jualan bakso, malam jualan sekoteng. Pernah juga jadi tukang becak, tukang parkir, jadi hansip pernah.
Dijalani sampai berminggu-minggu," jelasnya.
(TribunWow.com)