Kasus Terorisme
Polisi Buru Sosok Ali Kalora Dalang di Balik Pembunuhan 2 Polisi, Ini Sosoknya
Satuan Tugas (Satgas) Tinambola Polda Sulawesi Tengah terus mengejar sisa anggota kelompok MIT yang dipimpin Ali Kalora.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Ali Kalora penerus generasi ketiga dari Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) saat ini tengah diburu oleh pihak kepolisian.
Dikutip TribunWow.com dari tayangan Youtube channel Official iNews pada Selasa (1/1/2019), Ali Kalora diduga menjadi dalang di balik penembakan terhadap dua polisi di Kabupaten Parigi, Moutong, Sulawesi Tengah.
Diketahui saat penembakan terjadi, polisi sedang menggelar olah TKP kasus mutilasi penambang emas yang diduga bentuk teror dari kelompok MIT.
Ali Kalora yang merupakan penerus Santoso dan Basri diketahui memiliki kemampuan yang jauh dibawah dua dedengkot kelompok MIT tersebut.
Kendati demikian, Ali Kalora dan enam anggotanya masih menjadi buruan pihak kepolisian.
Saat ini Satuan Tugas (Satgas) Tinambola Polda Sulawesi Tengah terus mengejar sisa anggota kelompok MIT yang dipimpin Ali Kalora.
• Video Baku Tembak antara Polisi dengan Orang Tak Dikenal di Sulawesi Tengah, Dua Polisi Tertembak
Diketahui terdapat tujuh orang yang diburu yakni Ali Kalora alias Ali Ahmad, Qatar alias Farel, Abu Alim, Kholid, M Faisal alis Namnung, Nae alias Galuh, dan Basir alias Romzi.
Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo, ketujuh orang tersebut dihimbau untuk segera menyerahkan diri.
"Mereka (Kelompok MIT) yang aktif di hutan dan terus dikejar oleh Satgas dan diimbau untuk menyerahkan diri,” tutur Dedi seperti dikutip dari Kompas.com.
Dirinya mengungkapkan, untuk melakukan operasi penegakan hukum kepada kelompok MIT, polisi mengerahkan dua satuan setingkat peleton (SST) atau 120 personel Brimob.
“Penegakan hukum saat ini Satgas berupaya laksanakan upaya paksa, berupa penangkapan, setelah itu baru proses sidik sampai pelimpahan BAP ke Jaksa Penuntut Umum (JPU),” ungkapnya.
• Polisi Tewas Dianiaya ketika Kejar Pengendara dengan Suara Knalpot yang Berisik, Berikut Faktanya
Selain itu, Dedi menuturkan bahwa pihak kepolisian juga melakukan pendekatan lunak kepada para keluarga anggota MIT.
Pendekatan itu berupa pemberian pemahaman keagamaan dengan melibatkan tokoh agama.
Hal itu bertujuan untuk mencegah penyebaran paham radikal kepada masyarakat di sekitarnya.
“Untuk pendekatan soft approach (pendekatan lunak) dengan pihak keluarga Ali Kalora atau orang asli Poso, simpatisan dari pihak keluarga dan tetangga dengan memberikan pemahaman-pemahaman pendekatan agama dengan melibatkan tokoh-tokoh agama," tutur Dedi
“Mengubah paham radikal menjadi tidak radikal dan pendekatan kesejahteraan bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk memberikan lapangan pekerjaan,” imbuhnya.
Berikut video selengkapnya:
(TribunWow.com)