Erupsi Gunung Anak Krakatau
3 Fenomena Aneh yang Terjadi karena Erupsi Gunung Anak Krakatau, Dasar Laut Sunda Jadi Beda
Gunung Anak Krakatau masih terus menunjukkan aktivitasnya. Berikut sederet fenomena aneh yang terjadi akibat dari erupsi Gunung Anak Krakatau
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Lailatun Niqmah
Dikutip dari laman Instagram resmi @infobmkg Minggu (30/12/2018), BMKG mencatat bahwa peristiwa tsunami akibat dari longsoran dan erupsi gunung apai merupakan satu kejadian yang langka.
Hal tersebut juga membuat belum adanya sistem peringatan dini tsunami untuk kasus tsunami yang dipicu adanya longsoran.
Menurut BMKG, tsunami yang disebabkan oleh longsoran hanya terjadi sekitar 3 persen dan yang disebabkan oleh gunung api hanya sebesar 5 persen.
Lebih dari 80 persen tsunami, biasanya disebabkan oleh aktivitas gempa tektonik.
Lantaran data tersebut, menjadi suatu kewajaran jika pemerintah di berbagai belahan dunia lebih memfokuskan untuk membangun sistem peringatan dini tsunami akibat dari gempa tektonik yang kejadiannya lebih sering terjadi.
Sampai degan saat ini, belum ada sistem peringatan dini soal tsunami akibat dari erupsi gunung api meskipun beberapa negara melakukan pengkajian.
• Volume Tubuh Gunung Anak Krakatau Berkurang hingga Lebih dari Setengah, Berikut Dampaknya

3. Aktivitas Gunung Anak Krakatau Unik
Keunikan ditemukan oleh Ketua Tim Tanggap Darurat di Pos Pantau Gunung Anak Krakatau, Kushendratno.
Dikutip dari Teribunnews.com, Kushendratno menjelaskan bahwa dari seluruh gunung berapi yanga da di Indonesia, aktivitas Gunung Anak Krakatau menjadi yang paling unik.
Menurut Kushendratno, keunikan yang ada pada Gunung Anak Krakatau yakni menghilangnya visual yang cukup indah yakni menghilangnya kawah.
"Biasa naik gunung susah, sekarang menyeberang yang susah. Naik gunung susah, bisa istirahat, kalau menyeberang susah, dipaksakan kita tenggelam."
"Sampai sana, buat camping enak, suasana pantai enak, tapi gunungnya aktif sekali."
"Tiap tahun meletus, tapi dibalik itu, kita punya visual malam yang begitu indah dan ini satu-satunya gunung yang kawahnya hilang," jelas Kushendratno Minggu (30/12/2018).
Peristiwa unik lain yang terjadi di Gunung Anak Krakatau juga turut diceritakan oleh Kushendratno.
• 1 Januari 2019, BMKG Pasang Sensor Pemantau Gunung Anak Krakatau di Pulau Sibesi
Ia menjelaskan sempat melihat gunungnya menghilang dan awan yang terputus dari Gunung Anak Krakatau.