Pengaturan Skor
Soal Pengaturan Skor, Gusti Randa Pertanyakan Jabatan Mbah Pri: Tak Bisa Dikatakan sebagai Anak Buah
Anggota Komite Eksekutif PSSI Gusti Randa turut menanggapi kasus pengaturan skor yang marak terjadi di dunia sepak bola Indonesia.
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Astini Mega Sari
Mereka adalah Priyanto dan Anik yang merupakan anak dan juga bapak yang sama-sama ditetapkan menjadi tersangka.
Priyanto adalah mantan anggota Komite Wasit PSSI.
Keduanya ditangkap di dua lokasi berbeda pada Senin (24/12/2018) lalu.
Priyanto ditangkap di Semarang, sedangkan Anik ditangkap di Pati Jawa Tengah.

• Mbah Putih Dinonaktifkan dari Komdis karena Diduga Terlibat Skandal Pengaturan Skor
Priyanto saat ini ditangkap di Polda Jawa Tengah sedangkan Anik dibawa ke Jakarta dan ditahan di Mapolda Metro Jaya.
Terakhir, dikutip TribunWow dari Bolasport.com, Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedy Prasetyo menyebutkan bahwa pihaknya berhasil menangkap Mbah Putih di satu hotel di Yogyakarta.
"Hari ini kami menangkap satu tersangka atas nama DI atau dikenal Mbah Putih di Hotel New Shaphire Yogyakarta," jelas Brigjen Dedi Prasetyo Jumat (28/12/2018).
Mbah Putih atau Dwi Irianto kemudian ditetapkan sebagai tersangka dalam skandal pengaturan skor dan langsung dibawa ke Jakarta untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Awal Kasus Pengaturan Skor Mencuat
Dikutip TribunWow.com dari tayangan Mata Najwa, Trans 7, pada Rabu (19/12/2018), dalam topik PSSI Bisa Apa Jilid 2, manajer Persibara (Persatuan sepakbola Banjarnegara) mengungkap insiden uang bola dalam pertandingan sepak bola yang dihadapi timnya.
Budhi Sarwono, Bupati Banjarnegara serta anaknya, Lasmi Indriyani yang menjadi manajer Persibara membuka awal mula uang bola itu dimulai.
Budhi menuturkan setelah Lasmi dilantik sebagai manajer, ia mulai berhubungan dengan Ketua Asprov Jawa Tengah, Johar Ling Eng.
"Karena saya mulai sibuk menjadi Bupati, saya menunjuk putri saya sebagai manajer Persibara (Lasmi Indriyani), mulai dilantik, mulai Mbak Lasmi berhubungan dengan Ketua Asprov, namanya pak Johar Ling Eng," ujar Budhi.
Dari situlah awal mula Lasmi mulai tercatut dalam permainan mafia bola.
"Pada awalnya, ayah saya minta saya belajar, waktu itu kondisinya Banjarnegara, Persibara pernah dicurangi wasit," ungkap Lasmi.

• Ini Peran 4 Tersangka Pengaturan Skor, Johar Lin Eng Jadi Otak Penentu Pertandingan