Breaking News:

Viral Medsos

Ridwan Kamil Beberkan 5 Kabar Hoaks Teratas yang Viral: Dari Kotak Kardus hingga Arti Hey Tayo

Ridwan Kamil memposting hasil verifikasi Jabar Saber Hoaks melalui Twitternya pada Senin (24/12/2018).

Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Lailatun Niqmah
KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI
Gubernur Ridwan Kamil saat meluncurkan Jabar Sapu Bersih (Saber) Hoaks di Gedung Sate. 

TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memosting daftar Berita Hoaks hasil verifikasi dan rilis dari Jabar Sapu Bersih(Saber) Hoaks @jabarsaberhoaks pada Senin (24/12/2018).

Daftar yang diposting melalui akun Instagram @ridwankamil tersebut, menjabarkan klarifikasi dari berbagai macam aduan tentang hoaks yang telah diterima Jabar Saber Hoaks.

"DAFTAR BERITA HOAKS hasil verifikasi dan rilis dari @jabarsaberhoaks minggu ini. Untuk menjadi atensi masyarakat Jawa Barat. Menuju #JabarJuara dan dewasa dalam memilah informasi. Silakan tanya jawab dengan tim @jabarsaberhoaks," tulis Gubernur yang kerap disapa Kang Emil itu.

Ucapan Belasungkawa Sederet Politisi untuk Bencana Tsunami, dari Ridwan Kamil hingga Fadli Zon

Dalam postingan tersebut, Ridwan Kamil mengunggah lima daftar teratas hoaks yang viral minggu ini menurut Jabar Saber Hoaks.

Daftar lima teratas Hoaks yang ramai diberitakan menurut Jabar Saber Hoaks, di antaranya adalah:

1. Kotak Kardus KPU

Berita kotak kardus KPU ini menjadi viral beberapa waktu lalu karena sempat diberitakan ditolak rencananya oleh DPR.

Hoaks ini diperkuat dengan gambar capture berita dari sebuah portal berita online  dengan judul terkait yang tersebar di dunia maya.

Justru pada kenyataannya, Kotak Suara yang ternyata berbahan dasar duplex atau karton kedap air tersebut telah disetujui rencananya oleh para anggota DPR.

10 Hoaks Paling Berdampak Selama 2018 Versi Kominfo: Ratna Sarumpaet hingga Penyerangan Tokoh Agama

2. HEY TAYO berarti Aku Yahudi

Sempat viral di media sosial beberapa waktu, tajuk mengenai kalimat 'Hey Tayo' yang dianggap berarti 'Aku Yahudi'.

Namun hal ini terungkap bahwa ternyata hal tersebut merupakan pembohongan publik, setelah beberapa portal berita memosting arti sesungguhnya dari lagu Hey Tayo.

Ketika Presiden AS Donald Trump Mengeluh Sendirian di Gedung Putih

3. Pergantian Nama Kementerian Agama

Hal yang cukup mengejutkan terjadi berkaitan dengan Kementerian Agama.

Melalui broadcast yang beredar dalam sebuah grup WhatsApp, diinfokan bahwa Kementerian Agama akan diganti namanya menjadi Kementerian Urusan Haji Zakat dan Wakaf.

Kabar ini telah dikonfirmasi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan beliau dengan tegas mengatakan bahwa tidak akan merubah nama Kementerian tersebut.

4. Penghentian Pelayanan Publik bagi Penunggak BPJS Kesehatan

Hoaks berikutnya adalah berita tentang Pemberhentian Pelayanan Publik bagi Anggota BPJS Kesehatan yang menunggak.

Beredar di sosial media sebuah pengumuman mengenai masyarakat yang tidak akan mendapatkan pelayanan publik apabila tidak menjadi peserta ataupun belum melunasi tunggakan BPJS Kesehatan sebelum 1 Januari 2019.

Edaran yang beredar tersebut didesain seresmi mungkin dengan menambahkan contact person atau nomor penerima keluhan milik Kantor BPJS Kesehatan serta website BPJS Kesehatan, sehingga tampak seperti asli.

Mahfud MD: Selamat Hari Natal dan Galungan, Mari Songsong 2019 dengan Semangat Persaudaraan

5. Bonus Natal Kuota Internet 36GB

Informasi hoax terakhir adalah soal bonus kuota internet 36GB.

Informasi awal yang beredar merupakan pembagian paket Internet gratis sejumlah 35 GB dalam 6 bulan.

Apabila mau mendapatkan kuota gratis tersebut, sesorang harus meng-klik sebuah tautan yang disematkan dalam broadcast informasi itu.

Saat tautan tersebut di klik, maka yang terjadi adalah laman akan langsung tersambung ke dalam sebuah situs yang ternyata merupakan situs penipuan.

Berdasarkan informasi yang dirilis tersebut, tim Jabar Saber Hoaks menerima 5.485 pesan melalui media sosialnya, dengan 143 pesannya merupakan pesan pengaduan.

Data statistik yang melakukan aduan ke Jabar Saber Hoaks.
Data statistik yang melakukan aduan ke Jabar Saber Hoaks. (twitter.com/ridwankamil)

Di antara pengaduan yang disampaikan, sebanyak 58 laporan pengaduan telah diklarifikasi dan dilaporkan kepada publik melalui akun sosial media @jabarsaberhoaks ataupun dikirim secara pribadi melalui aplikasi pesan pelapor.

Menurut pengakuan Jabar Saber Hoaks, tidak semua aduan bisa diklarifikasi karena kurangnya data pendukung.

Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Jabar Saber Hoaks merupakan sebuah tim yang dibentuk Kang Emil di bawah naungan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pemprov Jabar.

Tim Jabar Saber Hoaks ini diluncurkan Jumat (7/12/2018) lalu di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Jawa Barat.

Mereka bertugas memverifikasi segala bentuk informasi dan aduan yang meresahkan masyarakat khususnya di media sosial dan semacamnya. (TribunWow.com/Laila Zakiyya)

Tags:
Jabar Saber HoaksBerita HoaksRidwan Kamil
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved