Bukan Rupiah, Warga Magelang Gunakan Mata Uang Ini sebagai Alat Tukar di Pasar Kebon Watu Gede
Warga di Pasar Kebon Watu Gede di Dusun Jetak, Desa Sidorejo, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang menggunakan mata uang khusus sebagai alat tukar.
Editor: Lailatun Niqmah
Pengembangan pariwisata pun akan terus dilakukan di Pasar Kebon Watu Gede. Pengelola bahkan tengah menyiapkan konsep wisata yang baru, dengan memanfaatkan potensi alam yang masih indah dan asri di sekitar pasar Kebon Watu Gede.
"Kami ingin lebih mengembangkan potensi wisata yang ada di sini. Potensi alam akan dikembangkan. Keberadaan pasar, ini juga sedikit banyak turut mempromosikan pariwisata yang ada di Kabupaten Magelang, sehingga wisatawan akan berdatangan di sini. Pariwisata akan terus maju dan berkembang," kata Ari.

Promosi Wisata di Lereng Sumbing
Kepala Bidang Pemasaran dan Kelembagaan Pariwisata Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Magelang, Zumrotun Rini Sulistyowati, mengatakan, konsep dari pasar ini sangat unik dengan menyematkan nuansa pasar tradisional sehingga wisatawan tertarik untuk berkunjung ke Pasar Kebon Watu Gede.
"Konsep ini sangat unik, dan berbeda dengan pasar lain. Pengelola membuat pasar bernuansa kuno, sekaligus sebagai spot wisata. Adanya gubuk-gubuk tradisional, makanan tradisional, minuman tradisional, pernak-pernik hasil dari masyarakat, semua membuat pasar ini menjadi destinasi wisata yang menarik di kunjungi," kata Zumrotun.
Keberadaan dari pasar Kebon Watu Gede ini juga menambah destinasi wisata pilihan yang ada di Kabupaten Magelang, khususnya di daerah utara yang saat ini memang tengah dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Hal ini akan mendorong destinasi wisata lain yang ada di sana dapat tumbuh dan bermunculan.
"Keberadaan pasar ini dapat meningkatkan promosi wisata di sekitar lereng Sumbing, dimulai dari Pasar Kebon Watu Gede, Bandongan, merambah ke destinasi wisata yang lain di sekitar sumbing," katanya.
Kegiatan malam hari juga diadakan untuk meningkatkan lama tinggal wisatawan. Seperti event Kebon Wengi Watu Gede yang diadakan pada Sabtu (22/12) dan Minggu (23/12), menyuguhkan pertunjukkan kesenian seperti Sendratari Manohara dan obar-abir, kemudian konser musik, dan atraksi wisata pelepasan lampion.
"Kita membuat kegiatan di malam hari, ini agar lama tinggal wisatawan dapat meningkat. Secara keseluruhan kami ingin event ini terus berkembang dengan pesat, pasar digitalnya lebih luas lagi dan banyak dikenal, dan banyak yang datang kesini, dan untuk kita meningkatkan perekonomian masyarakat," katanya. ( Tribunjogja.com )