Liga Indonesia
Buka-bukaan Soal Pengaturan Skor, Manajer Persibara Klaim Keluarkan 1,3 Miliar dalam Enam Bulan
Kabar persepakbolaan Indonesia kini tengah meradang dengan isu pengaturan skor. Sejumlah pihak angkat suara.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Bobby Wiratama
Kemudian, Lasmi menambahkan awal mula ia bertemu mafia bola tersebut.
"Pada awalnya, ayah saya minta saya belajar, waktu itu kondisinya Banjarnegara, Persibara pernah dicurangi wasit" ungkap Lasmi.
Ia kemudian mengeluhkan ke Ketua Asprov Jawa Tengah, pak Johar bahwa perangkat pertandingan mengaku memainkan peran dalam hasil skor.
"Itu perangkat pertandingannya malah ngaku di depan saya bahwa dia itu mengawal PSIP Pemalang," kata Lasmi menceritakan.
Saat itu Johar menaikkan kasus ke rapat di Komdis, wasit dan pemain mendapat sanksi di Komdis.
"Saat itu Pak Johar mengenalkan saya kepada mafianya ini, yaitu Mr P."
Lasmi menuturkan, Johar mengenalkan Mr P dengan dalih agar Persibara tidak salah jalur dan dicurangi.
"Jadi (Johar) bilang, Mbak mau maju bolanya, sama bapak ini (Mr P)," cerita Lasmi menirukan perkataan Johar.
Ia menuturkan banyak iming-iming yang ditawarkan Mr P terkait kemenangan pada pertandingan.
• Permohonan Maaf Tri Rismaharini atas Peristiwa Amblesnya Jalan Gubeng di Surabaya
Tak jarang ia mengaku timnya juga kalah walaupun telah membayar sejumlah uang.
Lasmi juga mengatakan anak dari Mr P, Mr T menjadi asisten pribadinya, dan sebagai 'pengompor'.
Seperti menuturkan bahwa uang dalam pertandingan sepak bola adalah hal yang biasa.
Lasmi juga menuturkan ia pernah merasa ditipu Mr T.
Ia mengaku pernah ditawarkan menjadi manajer putri Timnas U-16, lantaran Mr T, menuturkan jika Lasmi ingin memiliki kasta harus memiliki jabatan di Timnas pusat.
"Saat itu saya dan ayah saya mengeluarkan Rp 300-400 juta."