Breaking News:

Terkini Daerah

Lakukan Penelusuran, Demokrat Sebut Miliki Bukti soal Dalang di Balik Perusakan Atribut Partainya

Demi mengusut tuntas siapa dalang dibalik perusakan atribut Partai Demokrat, kader Demokrat lakukan penelusuran dan kantongi bukti kuat

Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
instagram @aniyudhoyono
SBY mengecek atribut Partai Demokrat yang rusak 

TRIBUNWOW.COM - Demi mengusut tuntas kasus perusakan atribut partainya, kader Partai Demokrat melakukan penelusuran terkait pelaku perusak atribut tersebut.

Hal tersebut dijelaskan oleh Kepala Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.

Dikutip dari Tribunnews.com, ia mengaku partainya sudah menelusuri informasi tentang perusak atribut Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau.

Kader Partai Demokrat melakukan penelusuran ke tempat kerja salah seorang pelaku yang ditangkap pihak kepolisian Sabtu (15/12/2018).

"Tadi malam kami menelusuri beberapa tempat dan lokasi, termasuk mengunjungi sebuah daerah yang diduga tempat bekerja pelaku yang diamankan kemarin," ujar Ferdinand, Minggu (16/12/2018).

Dari penelusuran tersebut, ia menjelaskan bahwa telah mendapatkan informasi mengenai latar belakang pelaku perusakan.

"Kami memiliki sebuah bukti yang sangat kuat yang bisa menjadi petunjuk kuat bahwa ini ada campur tangan kekuasaan," kata dia.

Namun Ferdinand tidak menjelaskan lebih lanjut siapa pihak yang dimaksud.

Informasi tersebut, dijelaskan oleh Ferdinand akan memudahkan pihak kepolisian dalam proses penyelidikan.

"Kami memiliki informasi yang saat ini sangat berarti dan bernilai dan ini akan mudah diusut oleh kepolisian," ujar Ferdinand.

Diiming-imingi Uang, Pelaku Terima Perintah Lakukan Perusakan Atribut Partai Demokrat

Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, di Kantor DPP Partai Demokrat di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (14/9/2018).
Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, di Kantor DPP Partai Demokrat di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (14/9/2018). (Tribunnews.com/ Rina Ayu)

Keterangan serupa berkaitan dengan bukti kuat yang dimiliki oleh Partai Demokrat juga dijelaskan oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.

Menurut SBY, Demokrat telah mengantongi bukti kuat untuk memudahkan kepolisian dalam mengungkap kasus tersebut.

"Kami punya strong evidence (bukti kuat), yang Insya Allah membuka jalan bagi kepolisian untuk menemukan siapa-siapa di belakang aksi pengrusakan itu," sambung SBY dikutip dari Kompas.com.

Dengan bukti tersebut, SBY berharap pihak kepolisian bisa menuntaskan kasus perusakan itu dengan serius.

"Saya, Partai Demokrat sungguh berharap kepolisian kita bisa menangani secara serius dan tuntas. Rakyat menunggu. Kami menunggu," ungkap SBY Minggu (16/12/2018).

SBY juga menegaskan telah menunggu agar kebenaran segera terungkap sehingga menunjukkan suatu keadilan.

"Kepolisian kita itu hebat. Waktu 10 tahun saya memimpin (Indonesia), banyak sekali menyelesaikan masalah, cepat, tepat, tuntas."

"Kali ini rakyat menunggu, saya menunggu adakah bisa dilakukan lagi. Saya juga ingin kebenaran segera terwujud untuk keadilan," tutupnya.

Susilo Bambang Yudhoyono meninjau atribut Partai Demokrat yang dirusak di Riau pada Sabtu (15/12/2018)
Susilo Bambang Yudhoyono meninjau atribut Partai Demokrat yang dirusak di Riau pada Sabtu (15/12/2018) (Facebook/ @Imelda Sari)

 

Soal Pengrusakan Bendera Demokrat di Riau, Ani Yudhoyono: Adakah Negeri Tercinta Ini Sudah Berubah?

Nama PDIP diseret

Kasus perusakan atribut Partai Demokrat, menyeret sejumlah nama partai politik.

Salah satu kabar yang santer beredar adalah dugan keterlibatan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Hal tersebut mencuat setelah sejumlah elite Partai Demokrat memberikan keterangan.

Salah satu elite Partai Demokrat yang membeberkan hal tersebut yakni Andi Arief, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Demokrat.

Andi Arief menjelaskan keterangan tersebut melalui akun twitter resminya @AndiArief__.

Dalam cuitannya itu, ia mengungkapkan penjelasan dari pelaku perusak atribut Partai Demokrat yang telah ditangkap.

"Dari pengakuan orang di tangkap oleh Polisi, Jumlah perusak atribut partai Demokrat ada 35 orang yg dibagi dlm 5 kelompok, satu regu 7 orang. Mereka dibayar 150 ribu/orang. Yang menyedihkan, pemberi order dari Partai berkuasa." tulis Andi Arief.

Mengutuk Keras Pengrusakan Bendera dan Baliho Partai Demokrat, AHY ke Riau Lakukan Investigasi

Andi Arief melanjutkan bahwa pelaku perusakan atribut Partai Demokrat merupakan orang suruhan dari PDIP.

Namun ia tidak langsung menarik kesimpulan dari pernyataan pelaku tersebut, lantaran itu merupakan tugas dari kepolisian.

"Keterangan pelaku perusakan yang ditangkap DPC Demokrat malam tadi menyebut dia disuruh Pengurus PDIP. "

"Info awal itu terlalu gegabah jika dipercaya begitu saja. Selama ini hubungan kami baik. "

"Tugas polisi menyimpulkannya. Tidak ada alasan, pelakunya ada. Beda dg kasus lain." ungkapnya.

Andi Arief juga menjelaskan ada dua informasi yang ia dapatkan terkait perusakan tersebut.

"Ada dua fakta dan informasi dari perusakan atribut Partai Demokrat di Riau yang cukup memprihatinkan."

"Pertama, pengakuan suruhan pengurus PDIP."

"Kedua ada informasi keterlibatan Polda."

"Dua-duanya membahayakan dan masih kami dalami. Ini bukan seledar baleho!!!" terangnya.

Bawaslu Riau Sebut Pengrusakan Bendera dan Baliho Partai Demokrat Merupakan Tindak Pidana Umum

Dugaan keterlibatan PDIP juga diungkapkan oleh pelaku yang melakukan perusakan atribut.

Ia menjelaskan bahwa dirinya diminta oleh seseorang yang mengaku berasal dari partai PDI-P.

Hal tersebut terungkap melalui video penangkapan pelaku yang beredar di media sosial.

"Orang PDI nyuruh kau?," ujar penginterogasi.

"Iya, Pak," kata si pelaku.

"Siapa namanya?," tanya penginterogasi.

"Bang Budi, pak," jawab pelaku perusakan atribut Partai Demokrat itu.

"Budi Toyo panggilannya pak," imbuh dia.

Saat ditanya siapa Budi Toyo, pria itu mengakui jika Budi Toyo merupakan orang suruhan PDI-P.

"Abang-abang yang ngajak aku bang. Dia orang-orangnya, dia pun orang-orang suruhan PDI juga pak," jawab pelaku itu.

 

Update Kasus Perusakan Atribut Demokrat: 3 Orang Jadi Tersangka

Bantahan PDIP

Dikutip dari Kompas.com, Ketua DPD Partai PDI-P Riau, Rokhim Dahuri menegaskan bahwa pelaku perusakan atribut Partai Demokrat bukan simpatisan dan kader PDI-P.

Ia meras publik harus tahu bahwa tidak ada kader PDI-P yang merusak atribut Partai Demokrat.

"Pertama, bahwa pelaku perusakan atribut Partai Demokrat itu bukan dari simpatisan, apalagi kader PDI-P."

"Kedua, fatsun partai kami, selalu mengatakan tidak boleh berpolitik itu menggunakan kekerasan, kecurangan dan hal-hal yang brutal," kata Rokhimin.

Ia juga membantah pernyataan dari pelaku HS yang mengaku disuruh oleh orang PDI-P untuk merusak atribut Partai Demokrat.

"Sekali lagi saya sampaikan, bahwa itu bukan kader ataupun simpatisan kami yang bernama HS dan Budi Utoyo (disebut HS sebagai yang menyuruh) itu. Sudah kami telusuri, tidak ada nama kader ataupun simpatisan kami," jelas Rokhimin.

Kasus Perusakan Diketahui Sabtu Pagi

Atribut yang dipasang untuk menyambut kedatangan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono tersebut ditemukan berserakan dan rusak pada Sabtu (15/12/2018) pagi.

Awal tindakan tersebut diketahui oleh elite Partai Demokrat yang sedang berada di Pekanbaru.

Menurut penjelasan dari Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari, ada puluhan pelaku yang diduga melakukan perusakan tersebut.

"Ada 35 orang pelaku menurut pengakuan 1 orang yang tertangkap dan saat ini sedang dalam pemeriksaan Polresta Pekanbaru," kata Imelda dikutip dari Kompas.com.

Imelda juga menjelaskan perusakan tersebut merupakan unsur kesengajaan.

Andi Arief Beberkan Pengakuan Pelaku Perusakan Atribut Demokrat, PDIP Beri Tanggapan

"Perobekan bendera dan baliho dilakukan dengan sengaja," tegas Imelda.

Ada ribuan spanduk dan bendera yang dirusak.

Selanjutnya, semua spanduk yang rusak tersebut diturunkan karena kondisinya sangat tidak layak.

Banyak baliho yang bergambar SBY dan Ani Yudhoyono yang robek dan jatuh ke tanah.

Bahkan Imelda kembali menjelaskan foto SBY dengan sengaja dirusak.

"Foto SBY sengaja dicabik-cabik," kata Imelda.

Bendera dan spanduk yang rusak tersebut dibiarkan berserakan di dekat lokasi pemasangan spanduk.

Namun ada juga beberapa atribut yang dibuang dan dilemparkan ke parit dan selokan.

(TribunWow.com)

Tags:
Atribut Partai Demokrat Dirusak di RiauPartai DemokratFerdinand HutahaeanAndi Arief
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved