Pilpres 2019
Ini Alasan Utama Sejumlah Tokoh Beralih Dukungan ke Paslon Berbeda pada Pilpres 2019
Sejumlah tokoh mengungkapkan alasannya mengapa berpindah dukungan pada Pilpres 2019 mendatang dibandingkan dengan Pilpres 2014 lalu
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Claudia Noventa
"Pada saat penyusunan kabinet, saya sangat keras memprotes beliau, karena banyak orang-orang yang saya anggap tidak seharusnya ada di situ, ada."
"Masih ada pernyataan saya memprotes itu, karena Jokowi tunduk kepada pemodal untuk menyusun kabinet itu," lanjut Ferdinand.
Terkait permasalahan yang disampaikan oleh Ferdinand terkait keraguannya pada Jokowi, ia lantas menegaskan jika saat ini dirinya tidak mempunyai harapan lagi pada Jokowi.
"Saya begini, dalam sebuah situasi seperti ini, tentu saya tidak punya harapan lagi kepada Pak Jokowi, saya harus melabuhkan harapan saya kepada sosok baru, kalau istilahnya berjudi, saya tidak mungkin meneruskan perjuadian yang sudah kalah, saya pindah lagi ke tempat yang baru."
"Pak Jokowi ini kan menurut saya sudah gagal, tidak ada harapan lagi disana, jadi saya harus berpindah ke harapan yang baru," pungkas Ferdinand.
• Fakta Pembunuhan Pekerja di Nduga oleh KKB: Dieksekusi hingga Helikopter TNI Ditembaki
Kapitra juga mengungkapkan penjelasannya saat ditanyai oleh pembawa acara Najwa Shihab mengenai alasan berpindah dukungan.
Namun secara tegas, Kapita mengungkapkan jika dirinya dari awal memang sudah mendukung Jokowi, sehingga dirinya bukan berpindah dukungan.
"Saya mau katakan politik itu dinamis, ketika dulu Prabowo dengan Bu Mega, Pak Prabowo mengusung Pak Jokowi dengan Ahok, itu dinamis," ungkap Kapitra.
"Tetapi ketika saya masuk PDI, tentu ada pro dan kontra, dan itu menyenangkan, tetapi yang kurang menyenangkan itu ada stigma yang menyebut pengkhianatan," lanjutnya.
Ia lantas mengungkapkan pemikirannya yang dikaitkan dengan aksi bela islam pada 2016 lalu.
"Saya tidak tahu, pengkhianatan apa? Saya ikut aksi bela islam karena ada hukum disitu, ada hukum yang terlanggar, ada kesepakatan bersama antar hidup berbangsa dan bernegara," ungkapnya.

• QoryGore Klarifikasi soal Videonya di Aokigahara Jepang yang Viral dan Dihapus YouTube
Secara tegas Kapitra mengungkapkan jika dirinya memang mendukung Jokowi dari 2014 lalu.
"2014 saya pilih Jokowi tidak pilih Prabowo, Kalau 2019 saya pilih Jokowi lagi saya konsisten dengan sikap itu," jelasnya.
Ia lantas menjelaskan jika pada saat menjadi pengacara Rizieq Shihab, dirinya tidak membuat komitmen apapun dengan kubu Prabowo.