Breaking News:

Pilpres 2019

Ini Alasan Utama Sejumlah Tokoh Beralih Dukungan ke Paslon Berbeda pada Pilpres 2019

Sejumlah tokoh mengungkapkan alasannya mengapa berpindah dukungan pada Pilpres 2019 mendatang dibandingkan dengan Pilpres 2014 lalu

Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Claudia Noventa
capture akun youtube Najwa Shihab
Acara Mata Najwa Rabu (5/12/2018) 

TRIBUNWOW.COM - Sejumlah tokoh politik mengungkapkan jika dirinya mempunyai alasan tersendiri mengapa pada pemilu 2019 mendatang memilih untuk mengusung pasangan presiden dan wakil presiden yang berbeda.

Diketahui, pemilihan presiden dan wakil presiden pada tahun 2019 ini, dipertarungkan oleh dua sosok yang sama seperti pada tahun 2014 lalu.

Yakni Prabowo Subianto dan Joko Widodo.

Hanya saja, kedua pasangan calon mempunyai wakil yang berbeda dari tahun 2014 lalu.

Di Balik Layar Mata Najwa, Exco PSSI Hidayat Berulang Kali Menolak Telepon dengan Alasan Stres

Joko Widodo dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia KH. Ma'ruf Amin, sedangkan Prabowo Subianto dengan Sandiaga Uno, Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Dilansir dari acara Mata Najwa, Rabu (5/12/2018), dengan tema 'Barisan Para Mantan', berikut TribunWow.com rangkum alasan sejumlah tokoh memutuskan untuk mengusung pasangan calon presiden pilihannya pada tahun 2019:

1. Ferdinand Hutahaean

Setelah menceritakan awal pertemuan dirinya dengan Jokowi di acara Mata Najwa, Ferdinand baru mulai membicarakan alasan mengapa dirinya tidak lagi mendukung Jokowi.

"Nah ternyata, setelah pemerintahan ini berjalan dan mulai menang, saya mulai ragu tentang pemahaman Pak Jokowi tentang ajaran Bung Karno ketika beliau menyusun kabinetnya," imbuh Fedinand.

Ferdinand bahkan menyampaikan jika dirinya mencermati bagaimana penyusunan kabinet yang dilakukan oleh Jokowi.

Dari hal tersebut, Ferdinand mengakui jika dirinya ragu dengan langkah yang dilakukan Jokowi karena dianggap tidak sesuai dengan Trisakti ajaran Presiden Soekarno.

"Saya melihat betul, mencermati betul, bagaimana Pak Jokowi ini kesulitan menyusun kabinetnya karena banyaknya intervensi, ternyata kedaulatan itu tidak ada disana, itu yang membuat saya semakin ragu dan terus berjalan pemerintahan Pak Jokowi, awal-awal tahun itu pemerintahan semakin jauh dari cita rasa trisakti yang selalu disampaikan dan akhirnya saya melihat ini semakin melenceng," terangnya.

ad
ad (capture youtube akun Najwa Shihab)

Laga Penentu untuk PSM Makassar yang Bertekad Juara dan PSMS Medan yang Harus Lolos Zona Degradasi

Keraguannya tersebut juga semakin memuncak pada saat 100 hari peringatan masa pemerintahan Jokowi.

"Saya semakin mulai kritis pada 100 hari pemerintahan beliau, ada diskusi publik saya diundang sebagai pembicara, saya memang menyatakan sikap pada waktu itu, saya agak ragu dengan Jokowi ini lama kelamaan."

"Dan sekarang terbukti memang, sekarang semua yang saya khawatirkan itu terjadi dan saya harus mengambil sikap politik untuk itu," tegas Ferdinand.

Halaman
123
Tags:
Pilpres 2019Prabowo SubiantoJoko WidodoFerdinand HutahaeanKapitra AmperaDedy Mulyadi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved