Buka ILC, Karni Ilyas: Percayalah, Demokrasi itu Masih Hdup di Negeri Kita, Reuni 212 Jadi Buktinya

TRIBUNWOW.COM - Pembawa acara Karni Ilyas menyebutkan jika reuni akbar alumni 212 yang berlangsung pada Minggu (2/12/2018) kemarin adalah bukti masih adanya demokrasi di Indonesia.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Karni Ilyas saat membuka program Indonesia Lawyers Club ( ILC) yang disiarkan langsung di tvOne, Selasa (4/12/2018).

"Percayalah, demokrasi itu masih hidup di negeri kita," ungkapnya.

Tak hanya itu, ia bahkan meminta masyarakat Indonesia untuk percaya jika bukan hanya demokrasi yang masih hidup.

• ILC Bahas Tentang Elektabilitas Capres Pasca Reuni 212, Fadli Zon: Insya Allah Saya Akan Hadir

Ia menyebutkan jika kebebesan berbicara dan menyatakan pendapat juga masih hidup di Indonesia.

"Reuni 212 kemarin yang menjadi buktinya," ujarnya.

Sementara itu, membuka acara tersebut, Karni Ilyas memaparkan jika Reuni Akbar 212 yang berlangsung di Monas, Jakarta, pada Minggu (2/12/2018), adalah peristiwa teramai di Indonesia sepanjang satu pekan ini.

Karni memaparkan, tvOne pun mengambil peran dalam aksi tersebut dimana diketahui tvOne menyiarkan aksi reuni 212 secara langsung dari lokasi.

"Tidak ada kejadian di negara kita yang lebih ramai dari pada kejadian Minggu kemarin dalam pekan ini, yaitu Reuni 212. Dan kami menyiarkan siaran ini live dari lapangan," kata Karni Ilyas.

Menurut Karni, karena hal itu, tvOne mendapatkan banyak apresiasi dan ucapan terima kasih.

"Ternyata itu mendapat apresiasi dan sambutan dari pemirsa, ribuan di Twitter, Facebook, Instagram yang kami terima, yang mengucapkan terima kasih karena kami telah menyiarkan secara langsung," ucapnya.

"Sebenarnya yang kami lakukan itu adalah menjalankan tugas jurnalistik yaitu menyiarkan atau memberitakan peristiwa yang terjadi di ruang publik, tidak lebih dari itu," tambahnya.

• Karni Ilyas Buka Suara soal Isu Dirinya Dipanggil Istana seusai TVOne Tayangkan Live Reuni Akbar 212

Namun, ungkapnya, pagi hari ini, Selasa (4/12/2018), Karni mendapatkan sejumlah kabar yang menyebutkan jika dirinya dipanggil di Istana.

Karni mengaku jika ia mendapatkan kabar tersebut dari Twitter, WhatsApp, hingga telpon langsung yang menanyakan langsung padanya soal kebenaran kabar tersebut.

"Saya tidak tahu apa-apa, kok jadi heboh gitu, kalau saya dipanggil kan saya duluan yang tahu," ungkapnya.