Reuni Akbar 212
5 Fakta Aksi Reuni Akbar 212 di Monas, Jumlah Peserta hingga Tanggapan Mahfud MD
Perhelatan Aksi Reuni Akbar 212 di Monas, telah selesai digelar. Berikut fakta mengenai peserta hingga tanggapan Mahfud MD.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Lailatun Niqmah
"Mungkin kelelahan ya, karena Sabtu (1/12/2018) kemarin itu ikut Maulid Nabi dari malam sampai jam 2 pagi."
"Terus lanjut berangkat ke Monas jam 8 paginya," ucap Hade di rumah duka, Minggu (2/12/2018) seperti dikutip dari Warta Kota.
Menurut Hade, Idris berangkat ke Monas mengendarai sepeda motor bersama ratusan warga Jalan Tanah Rendah.
• Mario Gomez: Saya Ingin Tetap Bertahan di Indonesia meski Banyak Hal yang Tak Saya Sukai di Sini
Tak lama karena padatnya peserta Idris dan kawannya terpencar sedangkan Idris tertinggal di belakang.
"Karena kebanyakan yang ikut anak muda jadi enggak bisa ikutin," jelas Hade.
Penuturan Rani (43) tetangga Idris yang juga ikut rombongan mengatakan langkah Idris terhenti di Tugu Tani setelah dua jam berjalan dari Gedung YAI.
"Yang lain mencar-mencar. Belum sampai Monas itu," ungkap Rani.
Idris pun memutuskan untuk kembali ke lokasi tempat motornya diparkirkan sekitar pukul 11.00 WIB setelah dua jam terjebak di perjalanan.
Ia pun menghubungi Rani dan menyatakan hendak pulang karena melihat banyak massa yang sudah kembali dari arah Monas.
Tak lama berselang, ia mendapatkan kabar Idris mengalami kecelakaan.
Hingga kemudian ia mengetahui Idris meninggal dunia.
Rani menyatakan Idris mempunyai riwayat sakit jantung.
"Sudah 15 tahun dipasang ring memang. Ada penyakit jantung."
"Mungkin karena lelah ditambah sesak juga pas di sana," tutur Rani.
• Tengah Spa Tanpa Busana, Wanita Asal Medan Trauma saat Pria Pemilik Spa Tiba-tiba Masuk ke Biliknya
5. Mahfud MD tanggapi aksi reuni 212
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD menanggapi Aksi Reuni 212, melalui media sosialnya, Mahfud MD mengaku bahwa dirinya tidak diundang dalam gelaran Reuni 212 tersebut.
Mahfud MD mengatakan jika Reuni Akbar 212 bermuatan politis dan bukan merupakan aksi keagamaan.
"Apa yang mau diomongkan? Sudah berlangsung dgn baik. Ya, sudah. Kemarin Saya sdh bilang, Reuni 212 itu lebih merupakan aksi bernuansa politik, bukan aksi keagamaan. Tapi sah saja, tak bisa dihalangi. Kelompok lain, blh jg membuat gerakan serupa, tak bisa dihalangi," tulis Mahfud MD di akun Twitter miliknya, @mohmahfudmd.
Ia juga menuliskan bahwa dirinya tak diundang dalam acara tersebut.
"Hahaha. Saya tidak pernah diundang. Mungkin mereka tahu, itu bukan habitat saya. Mereka itu kan teman2 saya juga, jadi mereka tahu bhw saya bukan alumni 212. Mestinya jalau reuni, yang datang ya alumninya. Kalau bkn alumni ikutan datang, bs dituding sbg penyusup," jawabnya.

• Unggah Sejumlah Tanggapan soal Reuni 212, Iwan Fals: Gatel Pengen Jawab tapi Sudah Janji
Lebih lanjut, Mahfud MD mengatakan jika dirinya memang malas berjubel di tengah massa yang besar.
"Intinya, bukan soal NU atau bukan. Juga bukan soal cenderung mendukung siapa. Sejak dulu saya memang agak malas berjubel dgn massa yang besar. Saya lebih suka berkumpul di forum terbatas spt seminar atau kuliah," ungkap Mahfud MD menanggapi postingan netizen yang telah dihapus.
Menurut Mahfud MD, hadir atau tidaknya dalam Reuni Akbar 212 bukanlah menjadi ukuran keimanan seseorang.
"Hadir ke Reuni 212 bukan ukuran keimanan. Sy yakin banyak yg tdk hadir di sana imannya lebih kuat dan lbh lbh paham urusan agama daripada umumnya yg hadir. Sebaliknya banyak jg yg hadir di sana imannya tak lbh kuat. Jadi tak bisa digebyah-uyah sesederhana itu. 212 bkn soal iman," tulisnya.
"Terserah Anda saja. Coba baca, saya hanya menjawab Sukman yang mengaitkan iman dgn kehadiran di Reuni 212. Mau hadir arau tidak, tak usah dikaitkan dgn iman. Mau hadir ya saja, boleh. Mau tak hadir juga boleh. Ini soal demokrasi, tak boleh ada yg memaksa atau melarang," sambung Mahfud MD.

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)