Pembunuhan Satu Keluarga
Pengakuan Tersangka Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi: Dendam hingga Cari Perkakas untuk Senjata
Kasus pembunuhan yang menewasankan satu keluarga di Bekasi telah terungkap. Berikut Sejumlah Pengakuan Tersangka, dari alasan hingga kronologi
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
"Pelaku sakit hati karena korban ini pengelola kos. Beberapa waktu yang lalu pengelolanya pelaku," ujar Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Wahyu Hadiningrat, saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (16/11/2018).
Meski tidak lagi bekerja sebagai pengelola kos, namun HS masih sering berkunjung ke kos-kosan tersebut.
Ia bahkan diketahui kerap menginap di kos-kosan yang juga jadi tempat tinggal Diperum dan keluarga itu.
2. Sering Mendapatkan penghinaan
Ketika berkunjung atau menginap, Haris pun kerap kali mendapatkan penghinaan dari Diperum dan istrinya, Maya Ambarita.
"Menurut pengakuan korban, dia sakit hati karena sering dihina, seperti misalnya dibilang 'tidak berguna'," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (16/11/2018), seperti yang TribunWow.com lansir dari WartaKotaLive.com.
Argo juga menceritakan emosi Haris kian tersulut kala ia dibangunkan tidur oleh keduanya menggunakan kaki.
Hal tersebut menyebabkan Haris semakin merasa sakit hati.
"Kalau main ke situ, tidur dan dibangunkan pagi hari menggunakan kaki," kata Argo.

3. Datangi Rumah Korban Karena Diajak Beli Baju Natal
Mengutip WartaKotaLive.com, Awalnya Haris Simamora mendatangi kediaman Diperum Nainggolan karena permintaan Diperum, Senin (12/11/2018) lalu, saat terjadinya peristiwa pembunuhan.
"Hampir setiap bulan ketemu, namanya saudara. Lalu kemarin ditelpon korban suruh datang ke rumah," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Jumat (16/11/2018).
Bahkan, agar Haris datang ke rumah tersebut, Diperum menjanjikan akan membelikan Haris baju baru sebagai kado saat perayaan Natal nanti.
"Mau (ngobrol) beli baju untuk Natalan. Lalu, dia datang jam 9 malam, kan sudah terbiasa memang wajar, saudara datang. Lalu ngobrol (dengan Diperum) sampai jam 11 malam, istrinya tidur," ungkapnya.
4. Cari Perkakas sebagai Senjata Membunuh