Breaking News:

Pembunuhan Satu Keluarga

Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, HS Bawa Mobil Hanya untuk Berputar-putar dan Menenangkan Diri

Tersangka kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi, HS menggunakan mobil korban untuk putar-putar karena mengalami tekanan mental.

WARTA KOTA/MUHAMAD AZZAM
Mobil jenis Nissan Xtrail bernomor polisi B 1075 UOC terparkir di halaman Polres Metro Bekasi Kota, Kamis (15/11/2018). Mobil ini menjadi salah satu barang bukti kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi. 

TRIBUNWOW.COM - Tersangka kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Haris Simamora (HS) mengatakan dirinya mengalami tekanan mental setelah membunuh Diperum dan keluarganya, Senin (12/11/2018) lalu.

Setelah mengalami tekanan mental, HS memutuskan untuk membawa kabur mobil Nissan X-Trail milik korban.

Tujuan HS membawa mobil tersebut adalah untuk menangkan diri dengan berputar-putar membawa mobil tersebut.

"Setelah kejadian dia menggunakan mobil X-Trail, muter-muter," ujar Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Wahyu Hadiningrat yang dikutip dari Wartakota.

Setelah berkendara menggunakan mobil korban, HS membuang linggis sebagai barang bukti ke Kalimalang.

Lalu ia memutuskan untuk kembali ke kamar kosnya di daerah Cikarang.

Fakta-fakta Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Telah Direncanakan hingga Terancam Hukuman Mati

Tekanan mental yang dialami HS setelah membunuh tak juga kunjung hilang bahkan setelah ia jalan-jalan mengendarai mobil Diperum.

HS akhirnya memilih untuk menaiki gunung yang merupakan hobinya untuk melepaskan tekanan mentalnya.

Ia naik gunung dengan menggunkan bus.

Namun, ketika bersiap untuk naik gunung, kepolisian lebih dulu menangkap HS.

"Lalu pergi ke Garut naik bus. Sendiri dia. Hobinya naik gunung. Dia ke sana mau menenangkan diri. Pada saat dia mau naik dan bersiap-siap, kami tangkap," kata Wahyu.

Diketahui, HS pertama kali membunuh Diperum, dilanjutkan dengan istrinya sebelum akhirnya menghabisi anak-anaknya.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan dan otopsi yang pertama dibunuh suaminya, lalu istrinya yang mana merupakan sepupunya sendiri, lalu kedua anaknya," ujar Wahyu.

Psikolog Forensik Menduga Ada Pengaruh Narkoba hingga Miras pada Tersangka Pembunuhan di Bekasi

Diberitakan sebelumnya, satu keluarga ditemukan tewas dirumahnya yang beralamat di Jalan Bojong Nangka 2 RT 002 RW 07 Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, pada Selasa (13/11/2018) sekitar pukul 06.30 WIB.

Keluarga tersebut merupakan Diperum Nainggolan kepala keluarga berusia 38 tahun, Maya Boru Ambarita isteri berusia 37 tahun, Sarah Boru Nainggolan anak berusia sembilan tahun, dan Arya Nainggolan anak berusia tujuh tahun.

Begitu ditemukan, jasad keluarga yang diduga menjadi korban pembunuhan sadis itu langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi.

Saat ini, satu keluarga itu sudah dimakamkan di kampung halamannya di Samosir, Sumatera Utara.

Dilansir TribunWow.com dari WartaKotaLive.com, Selasa (13/11/2018), korban pertama kali ditemukan oleh tetangganya yang bernama Feby Lofa.

Awalnya, Feby merasa curiga saat melihat gerbang rumah korban yang masih terbuka dan televisi yang juga masih dalam kondisi menyala di jam 03.30 WIB.

Merasa heran, Feby sempat mencoba memanggil keluarga korban dari luar.

Tersangka Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi Buang Barang Bukti Berupa Linggis ke Kalimalang

Tak hanya itu, ia juga sempat mencoba untuk menelepon korban.

Namun karena tidak mendapat jawaban, Feby memutuskan kembali masuk ke dalam rumahnya.

"Saya sempat lihat gerbangnya kebuka, saya panggil tidak nyahut, padahal TV nyala, kira saya tidur kali. Ya sudah saya pulang ke kontrakan," ucap Febby.

Kecurigaannya semakin menjadi saat mengetahui korban belum berangkat kerja di pagi harinya.

Merasa penasaran, ia pun memberanikan diri untuk membuka jendela rumah korban.

"Biasanya korban ini (suaminya) kan kerja suka berangkat sekitar pukul 06.30 WIB. Tapi belum bangun juga, saya lihat lewat jendela ternyata penghuni rumah tergeletak penuh darah," tambahnya.

9 Fakta Tersangka Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Sempat ke Klinik hingga Ditemukan Bercak Darah

Kaget dengan kondisi keluarga korban yang sudah bersimbah darah, Feby segera meminta tolong dan melapor ke warga di sekitar rumahnya dan juga Ketua RT.

"Saya kasih tahu warga lain dan Pak RT. Terus langsung nelpon polsek Pondok Gede," ujarnya. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)

Sumber: Warta Kota
Tags:
Tersangka Pembunuhan Satu Keluarga di BekasiPembunuhan satu keluarga di BekasiPembunuhan satu keluarga di Pondok Melati Bekasi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved