Terkini Daerah
6 Fakta Pembunuhan Sopir Taksi Online, Pelaku Lupa Membuang Jenazah hingga Mimpi Anak Korban
Fakta-fakta mengenai tewasnya sopir taksi online karena dirampok dan dibunuh setelah kurang lebih dua minggu hilang
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Jenazah pengemudi taksi online Grabcar bernama Sofyan ditemukan pada Senin (12/11/2018) setelah dua minggu dinyatakan hilang.
Dilansir dari Kompas.com jenazah Sofyan ditemukan di pinggir jalan raya dekat semak-semak di kawasan Kecamatan Lakitan, Kabupaten Musiwaras, Sumatera Selatan.
Pria 43 tahun itu tewas dibunuh dan dirampok oleh komplotan perampok spesialis sopir taksi online.
Berikut fakta-fakta mengenai kasus kematian Sofyan yang berhasil TribunWow.com rangkum dari Kompas.com, TribunSumsel.com dan Sripoku.com
• Nasib Nahas Pria Irak yang Nekat ke Bandung demi Wanita Bersuami, Uang Ludes hingga Ditangkap Polisi
1. Perampok Lupa Dimana Jenazah Korban
Pada Senin (12/11/2018) Polisi mengabarkan bahwa Sofyan menjadi korban perampokan dan pembunuhan.
Polisi menemukan jenazah korban setelah mencari Sofyan hingga kurang lebih dua minggu sejak pelaporan kehilangan oleh istrinya, Fitriani, Senin (29/10/2018)
Menurut keterangan Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, satu dari empat pelaku yang tertangkap mengaku lupa dimana ia meletakkan jenazah.
"Iya korbannya sudah tewas, pelakunya lupa di mana jenazahnya," ungkap Zulkarnaen dikutip dari Kompas.com, Rabu (14/11/2018).
• Kondisi Terkini Siswa SD di Sleman yang Jatuh dari Lantai 3 Gedung Sekolah
2. Korban Dicekik Saat Masih Menyetir
Sofyan warga Sukawinatan Lorong Asoka RT 54 RW 07 Kelurahan Sukajaya Kecamatan Sukarami Palembang dikabarkan hilang usai mengantarkan empat penumpang ke arah KFC Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang.
Dilansir dari Sripoku.com, Kapolda Sumatera Selatan, Pol Zulkarnain Adinegara menjelaskan detik detik kematian Sofyan.
Keempat pelaku menggunakan akun seorang perempuan dan memesan taksi tujuan KFC Simpang Bandara.
Saat sudah sampai di tujuan, pelaku yang di depan menarik tangan kanan pelaku, sedangkan pelaku lainnya mencekik, bahkan memegang kaki korban.
Sementara itu satu pelaku bertugas mengawasi lokasi kejadian.
"Sama seperti kasus sebelumnya, ada yang pegang kaki, tangan dan ada yang mencekik leher," ujar Zulkarnain.
Berdasarkan keterangan pelaku yang ditangkap petugas, korban Sofyan dieksekusi saat kondisinya masih menyetir.
Setelah meninggal, pelaku membawa korban ke daerah Muratara dan membuang jenazah di perkebunan sawit.
Di tengah perjalanan, perampok sempat kehabisan bensin dan menjual handphone korban.
• Mall Pejaten Village Terbakar Diduga Akibat Korsleting Panel Listrik
3. Saat Ditemukan, Jenazah Tinggal Tulang Belulang
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Rabu (14/11/2018) Ketua Persatuan Driver Online Sumatera Selatan (PDOS) Edo mengatakan, mereka mendapatkan kabar bahwa Sofyan ditemukan sekitar pukul 15.30 WIB dari petugas kepolisian.
Nahas, saat ditemukan jenazah Sofyan hanya tinggal belulang beserta pakaian yang masih digunakan saat dilaporkan hilang.
Meskipun tak bisa dikenali, Edo meyakini bahwa tulang belulang itu adalah Sofyan lantaran pakaian merupakan baju terakhir yang digunakan korban.
“Kalau melihat pakaiannya, kami yakin itu Sofyan, tetapi nanti masih akan tetap menunggu hasil tes DNA dari pihak kepolisian,” ujarnya.
• Cerita Warga Kenang Satu Keluarga Korban Pembunuhan di Bekasi hingga Sejumlah Kecaman untuk Pelaku
3. Sebelum Meninggal, Sofyan Sempat Meminta untuk Dipantau Melalui Group Whatsapp antar Sopir Taksi Online
Dilansir dari Sripoku.com Ketua Persatuan Driver Online Sumatera Selatan, Edo mengatakan sesaat setelah hilang kontak, teman-teman langsung melakukan pencarian.
Dari hasil cek aplikator, akun pemesan adalah seorang wanita 20 tahun.
Ketika dilakukan pemeriksaan di Polda Sumsel, wanita itu ternyata hanya meminjamkan akun kepada tiga orang laki-laki yang sedang berada di kawasan KM 5 Palembang.
"Informasinya tiga pria itu bertanya kepada wanita itu untuk memesan Gocar, namun dijawab adanya Grabcar," ungkap Edo.
"Kemudian wanita itu meminjamkan aplikasinya kepada tiga orang laki-laki tersebut," ujar Edo.
Edo juga mengatakan, sebelum hilang korban meminta dipantau dan dilacak melalui group WhatsApp antar sopir taksi online.
Titik terakhir menunjukkan di kawasan Betung, Kabupaten Banyuasin.
• Satu Keluarga di Bekasi jadi Korban Pembunuhan, Ini Kejanggalan yang Dirasakan Tetangga
4. Polisi Dibantu Persatuan Sopir Online Mencari Jenazah Korban.
Sekitar 30 anggota PDOS Sumatera Selatan secara sukarela membantu keberadaan korban menyisir seluruh wilayah Palembang hingga perbatasan kota Jambi.
Ketua PDOS, Edo mengaku lokasi penemuan sempat mereka lewati namun akhrinya petugas kepolisian yang menemukan Sofyan.
“Karena waktu itu kondisinya sudah malam kami tidak terlihat, padahal kami lintasi bahkan sampai menuju perbatasan Jambi," ungkap Edo.
• 12 Orang Diperiksa Polisi sebagai Saksi terkait Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi
5. Polisi Akan Tembak Mati Pelaku Jika Tidak Menyerahkan Diri.
Dilansir dari TribunSumsel.com Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, mengatakan satu dari empat pelaku telah ditangkap.
Pelaku ditangkap di kawasan Kecamatan Rawas Ulu Kabupaten Mururata.
Namun untuk identitas pelaku belum bisa disampaikan karena masih dalam penyelidikan petugas.
"Memang untuk identitas pelaku belum dirilis karena masih dalam pengembangan petugas," kata Kapolda.
Selain itu, jenderal bintang dua tersebut mengancam tiga pelaku lainnya agar segera menyerahkan diri.
Jika tidak, petugas kepolisian akan bertindak tegas (tembak mati).
"Jadi lebih baik menyerahkan diri, kalau tidak kalau tidak menyerahkan diri. Saya sikat betul," tegas Zulkarnain.
6. Anak Bungsu Sofyan terus Bermimpi Ayahnya.
Sofyan merupakan seorang ayah dari empat orang anak.
Adik Sofyan, Hidayat mengatakan bahwa anak bungsu Sofyan, Apika mengaku terus bemimpi ayahnya.
Bahkan dalam mimpi tersebut, gadis 10 tahun tersebut berkata ayahnya akan pulang ke rumah.
"Tunggu Papa pulang,” kata Hidayat, menirukan ucapan Apika, ketika bermimpi tentang ayahnya, dikutip dari Kompas.com, Kamis (14/11/2018). (TribunWow.com/Mariah Gipty)